Selain itu, Zulhas mengisyaratkan bahwa koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga akan menjadi bagian dari tanggung jawabnya, mengingat sektor kelautan juga memiliki peran penting dalam ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, mengenai target 100 hari kerjanya, Zulhas belum memberikan rincian secara spesifik, tetapi menyatakan bahwa akan ada perkembangan setelah semua persiapan rampung.
Pasalnya, menurut penuturannya, kantor tempat dia akan berkerja baru akan rampung meski belum diketahui di mana pastinya lokasi yang dia maksud.
"[100 hari kedepan] Nanti kita lihat lah yaa. [...] Pokoknya target 5 tahun kita swasembada," pungkasnya.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan bakal fokus mengejar target swasembada pangan dalam 5 tahun setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan pada hari ini.
"Saya diberi [tugas] mengoordinasi agar kita bisa swasembada pangan dalam waktu 5 tahun. Tentu kita sudah punya garis besar strateginya," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, ditemui di Istana Negara usai pelantikannya.
Strategi unggulan tersebut, kata Zulhas, adalah dengan tidak lagi mengandalkan Jawa dan Sumatra sebagai basis produksi pangan nasional.
Terlebih, lahan pertanian di pulau terpadat Indonesia itu makin menipis. Di Sumatra pun, lahan pangan sudah banyak beralih menjadi perkebunan kelapa sawit.
"Oleh karena itu, memang masa depan untuk pertanian padi gula dan jagung itu ada di Papua. Sekarang kita lagi coba dikembangkan besar-besaran di Merauke. Nanti kita akan bagi klaster ya. Nanti di Sulawesi cocoknya apa, misalnya cengkih dan cokelat, maka di situ akan menjadi unggulan Sumatra. Mungkin kopi ya, kopi dan lada itu juga menjadi komoditas unggulan," terangnya.
(prc/wdh)