Direktur Pengelola dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementan Prayudi Syamsuri mengatakan, dalam skenario jangka pendek, Kementan membuka peluang pemenuhan bahan baku (feed stock) dilakukan melalui pengalihan ekspor CPO secara bertahap.
“Dalam jangka pendek, yang bisa kita alihkan adalah tujuan ekspor yang mungkin akan kita kurangi bertahap,” ujar Prayudi saat ditemui di Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Prayudi menjelaskan posisi produksi minyak sawit Indonesia saat ini mencapai 54,8 juta ton per tahun, di mana 31,6 juta ton di antaranya merupakan alokasi ekspor.
Maka, Kementan menawarkan simulasi di mana 5,7 juta kl dari alokasi ekspor sebesar 31,6 juta ton tersebut dialihkan untuk menambah bauran biodiesel menjadi B50 di dalam negeri.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan total produksi CPO pada Juni sebesar 3,69 juta ton atau turun 5% dari 3,88 juta ton pada Mei.
Sementara itu, total ekspor mengalami kenaikan yakni menjadi 3,38 juta ton pada Juni 2024 dari 1,96 juta ton pada Mei.
(dov/wdh)