Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan kemarin malam.
Sosok Budi Gunawan dalam deretan menteri Kabinet Prabowo dihubungkan dengan rencana bergabungnya PDIP dengan pemerintahan mendatang. Selain Budi, Prabowo memang sempat dikabarkan akan merekrut sejumlah kader dan orang dekat PDIP untuk menjadi menteri, wakil menteri, atau pun kepala badan lembaga negara.
Budi Gunawan sendiri memang sosok yang dekat dengan PDIP, terutama Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Saat menjadi polisi, dia adalah salah satu ajudan Megawati saat menjalani masa jabatan sebagai Presiden ke-5 pada 2001-2004.
Pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Budi Gunawan juga kerap tercatat dan disebut sebagai salah satu perwakilan PDIP pada pemerintahan. Dia telah menjadi Kepala BIN sejak September 2016.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan masuknya Budi Gunawan ke dalam kabinet Prabowo bukan karena hubungan dengan PDIP. Dia menilai, secara pribadi, Budi dan Prabowo memiliki sejumlah kedekatan terutama sebagai sesama pejabat di bidang pertahanan pada era Presiden Jokowi.
"Pak Budi Gunawan dengan Pak Prabowo memang punya hubungan yang baik karena kerja sama antara BIN dan pertahanan," kata Hasto.
Di sisi lain, menurut Hasto, PDIP hingga saat ini memang belum memutuskan sikap politik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Partai berlambang kepala banteng tersebut belum tentu berada atau menjadi anggota koalisi pemerintah untuk lima tahun ke depan.
"Apakah mau berada di dalam atau di luar merupakan kewenangan dari Ibu Megawati. Hubungan Ibu Mega dengan Pak Prabowo yang baik secara historis juga sangat kuat tentu itu akan menjadi fundamental di dalam membangun kerja sama tetapi juga keputusan politiknya," kata Hasto.
Rencana koalisi PDIP tersebut memang erat dengan kabar rencana pertemuan Prabowo dan Megawati sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden. Akan tetapi, hingga usai pelantikan, kabar pertemuan tersebut justru semakin pupus.
(ain)