Logo Bloomberg Technoz

Sementara mata uang negara maju Asia seperti dolar Singapura dan yen Jepang juga melemah masing-masing 0,25% dan 0,21%.

Hanya dolar Taiwan dan ringgit yang masih menguat sampai sore ini masing-masing sebesar 0,32% dan 0,08%.

Rupiah yang dibuka menguat tadi pagi namun gagal menutup hari dengan kinerja lebih perkasa, adalah karena terjegal penguatan indeks dolar AS.

Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS dibanding enam mata uang utama dunia, sore ini makin perkasa di kisaran 103,63 atau menguat 0,14%.

Penguatan dolar AS yang melibas mayoritas mata uang di Asia adalah karena sentimen dari Negeri Paman Sam. Prospek kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS yang menguat, turut mengungkit pamor dolar AS. Yield Treasury, surat utang AS, naik 0,8 bps disusul kenaikan harga minyak mentah jenis WTI 0,7%.

Investor khawatir bila Trump menang, ia akan menyorongkan proposal pengenaan tarif atas barang-barang impor untuk melindungi lapangan kerja di dalam negeri. 

Bloomberg Asia Dollar Index sore ini turun 0,2%, sedangkan indeks MSCI AC Asia Pacific Index turun 0,5%. 

Indeks saham menguat

Bila rupiah gagal menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini sukses ditutup menguat 0,16% ke level 7.772,59.

Penguatan indeks didukung oleh PANI, ASII, EMTK, TLKM, DSSA juga MDKA, BBRI serta ANTM.

Sedangkan beberapa saham lain seperti BREN, KLBF, AMMN, BBCA juga ADRO, menjadi pemberat indeks.

(rui)

No more pages