Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), yang mencakup Apple Inc dan Nvidia Corp di antara para pelanggannya, meredakan beberapa kekhawatiran tersebut setelah menaikkan perkiraan pendapatan untuk tahun 2024. Meskipun pertumbuhannya didorong oleh hal terkait AI, permintaan cip secara keseluruhan telah “stabil” dan mulai membaik, kata Chief Executive Officer (CEO) C.C. Wei.
Philadelphia Stock Exchange Semiconductor Index, yang lebih dikenal dengan SOX, jatuh minggu lalu, kehilangan 5,3% pada hari Selasa sebelum memangkas kerugiannya pasca hasil laporan keuangan TSMC pada hari Kamis.
Untuk menyoroti percabangan tersebut, produsen peralatan semikonduktor seperti ASML dan Lam Research Corp termasuk di antara para penurun utama, sementara beberapa pembuat cip, termasuk Marvell Technology Inc mampu naik.
“Kita harus mengharapkan divergensi semacam ini terus berlanjut, karena sepenuhnya benar untuk mengasumsikan bahwa ini semua adalah AI,” kata analis riset Gabelli Funds, Ryuta Makino, yang melihat jalur yang terpisah tetap ada hingga setidaknya tahun 2025.
Produsen Cip
Bisnis semikonduktor sering dipandang sebagai barometer untuk ekonomi global. Pasalnya cip sangat penting untuk berbagai produk, mulai dari server pusat data hingga mesin pencuci piring. Perusahaan penyedia peralatan yang digunakan untuk membuat cip ini berada di garis depan industri.
Sebelum perusahaan semikonduktor dapat memulai produksi, dibutuhkan waktu berbulan-bulan membuat, memasang, dan menguji mesin yang digunakan memproduksi cip. Akibatnya, perusahaan seperti ASML memiliki pandangan jangka panjang yang luar biasa tentang perasaan pelanggan mereka.
Saat ini, mereka mengedipkan sinyal peringatan untuk semua hal selain AI. Misalnya, pemasok otomotif dan industri mengalami penurunan permintaan karena klien memiliki persediaan yang tinggi.
Selain itu, Intel Corp memangkas biaya dan menunda pembangunan pabrik baru karena bergulat dengan penurunan penjualan dan kerugian yang meningkat.
Samsung Electronics Co meminta maaf kepada para investor bulan ini setelah penundaan cip memori bandwidth tinggi (high-bandwidth memory/HBM) menyebabkan hasil keuangan yang mengecewakan. Dan para investor akan memantau Texas Instruments Inc pekan ini dengan laporan keuangannya yang akan dirilis pada hari Selasa, karena cip analog perusahaan ini digunakan oleh berbagai macam pelanggan.
Secara keseluruhan, tampaknya ada jalan yang sulit di depan bagi para produsen peralatan, banyak di antaranya yang melihat saham mereka mencapai rekor tertinggi awal tahun ini. Beberapa trader tidak menunggu untuk melihat bagaimana hal ini terjadi dan sudah melepas saham-saham tersebut.
ASML baru saja mengalami minggu terburuknya sejak awal September, dengan harga sahamnya yang tercatat di bursa AS turun 14%. Applied Materials Inc, produsen peralatan cip terbesar di AS, merosot 9,1%, sementara KLA dan Lam Research masing-masing turun lebih dari 12%.
“Kami telah lebih berhati-hati terhadap nama-nama semi peralatan lainnya,” tulis CJ Muse, seorang analis di Cantor Fitzgerald, dalam sebuah catatan riset. “Namun kami mengira pemain yang memiliki waktu tunggu yang lebih lama seperti ASML akan mengungguli. Jelas kami salah dengan asumsi ini.”
Setelah hasil ASML, analis tersebut mengatakan dia memperkirakan lebih banyak penurunan untuk saham tersebut.
Investor akan mendapatkan lebih banyak wawasan minggu ini ketika produsen peralatan chip Lam Research melaporkan pada 23 Oktober. KLA akan merilis hasil laporan keuangannya pada 30 Oktober, diikuti oleh Applied Materials pada 14 November.
Lonjakan Pengeluaran AI
Hal sangat berbeda terjadi pada perusahaan semikonduktor yang akan mendapatkan keuntungan dari pengeluaran besar Big Tech. Para raksasa teknologi ini dipastikan melanjutkan proyek pengembangan AI. Microsoft Corp, Alphabet Inc, Amazon.com Inc, dan Meta Platforms Inc menggelontorkan lebih dari US$50 miliar (sekitar Rp775 triliun) ke dalam belanja modal pada kuartal kedua, dengan sebagian besar digunakan untuk pembuat komponen komputasi.
Beberapa perusahaan raksasa ini mengatakan bahwa mereka berencana untuk membelanjakan lebih banyak lagi di kuartal mendatang untuk memperluas infrastruktur AI mereka.
Secara keseluruhan, penjualan industri semikonduktor AI diperkirakan akan melonjak menjadi US$245 miliar pada tahun 2025 dari sekitar US$168 miliar tahun ini, menurut Solita Marcelli, kepala investasi Amerika di UBS Global Wealth Management. Dia menyarankan klien untuk menambah produsen cip yang terkait dengan AI setelah hasil ASML.
“Kami terus melihat prospek pertumbuhan yang kuat untuk AI, dan mengamati secara cermat panduan manajemen tentang permintaan di masa depan dalam beberapa hari dan minggu ke depan,” tulisnya dalam sebuah catatan penelitian minggu lalu.
Penerima manfaat utama dari semua pengeluaran tersebut adalah Nvidia, dimana cip-nya mendominasi pasar akselerator AI. Sahamnya mencapai rekor baru minggu lalu setelah ada jaminan dari CEO Jensen Huang bahwa Blackwell (cip tercanggih di dunia milik Nvidia) barunya telah berproduksi penuh dan melihat permintaan yang kuat dari para pelanggan.
Saham Nvidia naik lebih dari 175% pada tahun 2024 dan hampir menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan nilai pasar hampir US$3,4 triliun.
Perusahaan lain yang seharusnya mendapatkan keuntungan dari meningkatnya pengeluaran AI termasuk TSMC, Broadcom Inc, Arm Holdings Plc, Micron Technology Inc dan Advanced Micro Devices Inc (AMD), yang berusaha melonggarkan cengkraman Nvidia di pasar akselerator.
Namun, bahkan beberapa pemenang pun tidak kebal dari kelemahan non-AI. Lihat saja Broadcom. Cip khusus dan semikonduktor jaringannya digunakan di pusat data, tetapi harga sahamnya jatuh bulan lalu pasca hasil yang mengecewakan dari bagian bisnisnya yang tidak terkait dengan AI.
“Pada akhirnya akan ada kasus nilai yang harus dibuat untuk produsen cip non-AI dan titik ketika ekonomi yang menguat berarti permintaan berbalik. Namun, ini adalah masalah waktu. AI akan tetap menjadi fokus untuk sementara waktu,” kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder.
(bbn)