Logo Bloomberg Technoz

Industri Cip Semakin Tergantung dengan Teknologi AI

News
21 October 2024 14:05

Tampilan pengenalan wajah di World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, China, Kamis (6/7/2023). (Qilai Shen/Bloomberg)
Tampilan pengenalan wajah di World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, China, Kamis (6/7/2023). (Qilai Shen/Bloomberg)

Jeran Wittenstein dan Ryan Vlastelica—Bloomberg News

Bloomberg, Ada kesenjangan yang semakin besar dalam industri semikonduktor yang bernilai US$530 miliar (sekitar Rp8.215 triliun), antara perusahaan yang menunggangi gelombang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan yang tidak. Artinya terdapat jurang pemisah yang tidak hanya semakin lebar, juga dalam.

“Tanpa AI, pasar akan sangat menyedihkan,” kata Christophe Fouquet, CEO ASML Holding NV, pekan lalu dalam sebuah panggilan konferensi pasaca produsen peralatan produksi cip asal Belanda ini memangkas perkiraan penjualan untuk tahun 2025 karena permintaan lesu di semua bidang selain AI.

Hasil ASML memicu babak baru kekhawatiran terkait kesehatan industri cip, yang dirugikan oleh kelemahan dalam bisnis utama seperti komputer pribadi dan mobil.

ASML juga terjebak dalam ketegangan geopolitik yang meningkat antara AS dan China. Friksi yang makin tajam dapat memutus akses ke pasar cip China, yang merupakan yang terbesar di dunia.

Pabrik ASML. (Dok. Bloomberg)