Logo Bloomberg Technoz

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu diwaspadai karena RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah jenuh beli (overbought).

Sinyal overbought makin terasa ketika melihat indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, kemungkinan koreksi harga emas menjadi meninggi. Cermati pivot point di US$ 2.723/troy ons, Dari situ, target support terdekat ada di kisaran US$ 2.721-2.716/troy ons.

Sementara target resisten terdekat ada di rentang US$ 2.727-2.730/troy ons.

Penyebab Harga Emas Sentuh Rekor

Faktor pendongkrak harga emas hari ini adalah perkembangan konflik di Timur Tengah. Mengutip Bloomberg News, Israel tengah mendiskusikan serangan ke Iran setelah pesawat tanpa awak (drone) milik kelompok Hizbullah meledak di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada akhir pekan lalu.

Selain itu, emas juga diburu investor karena ketidakpastian soal Pemilihan Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat (AS). Jelang Pilpres 5 November mendatang, posisi  Donald Trump dan Kamala Harris begitu dekat.

Dalam survei Emerson College, Harris memimpin dengan perolehan 49%. Namun Trump tidak jauh di belakangnya dengan 48%.

Kemudian dalam survei Fox News, Trump justru unggul dengan 50%. Lagi-lagi Harris menguntit dengan 48%.

Lalu di survei Marist College, Harris kembali memimpin dengan 49%. Akan tetapi Trump tidak jauh dengan potensi suara 45%.

Sementara di survei NBC, suara Trump dan Harris sama-sama berada di 48%.

Polling telah terdiversifikasi secara signifikan, bahkan dengan pelaksanaan Pilpres yang sudah semakin dekat,” ujar Christopher Wong, Strategist di OCBC, seperti dikutip dari Bloomberg News.

(aji)

No more pages