Sementara yang tenor 5 tahun juga dipotong dari 3,85% menjadi 3,6%.
Stimulus moneter ini diharapkan mampu menggairahkan ekonomi China yang lesu. Perlu diingat, China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Saat China membaik, maka ekonomi dunia juga bisa ikut naik.
“Ini bukan kejutan besar, Namun kami memandang pasar saham akan mendapatkan kelegaan.
“Kami akan terus memantau jadwal Kongres Rakyat Nasional China untuk melihat apakah akan ada stimulus fiskal yang diperkirakan bakal disebut dalam rapat itu,” tutur Chunai Jean, Senior Strategist di Daiwa Asset Management yang basis di Tokyo (Jepang), seperti diberitakan Bloomberg News.
Sementara dari dalam negeri, Prabowo Subianto sudah resmi menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2025. Tanpa berpanjang lebar, para personel kabinet pun langsung dilantik hari ini.
Sri Mulyani Indrawati kembali mendapat kepercayaan sebagai Menteri Keuangan, seperti yang sudah lama dispekulasikan. Penunjukan Sri Mulyani “semestinya direspons positif oleh pasar karena narasi konsolidasi fiskal dalam jangka menengah,” tulis riset Barclays Plc, juga dikutip dari Bloomberg News.
(aji)