Laporan keuangan First Republic Bank yang mengecewakan memunculkan lagi kehawatiran akan kesehatan sektor perbankan AS. First Republic tengah mempertimbangkan penjualan aset bernilai sampai US$ 100 juta (Rp 1,48 triliun) berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) jangka panjang dan berbagai surat berharga lainnya, demikian dilaporkan Bloomberg.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 9 basis poin (bps) kemarin, dan yang tenor 2 tahun turun 13 bps.
Harga obligasi pemerintah Australia naik setelah laporan inflasi inti yang melambat. Harga obligasi pemerintah Selandia Baru juga naik.
“Kami memperkirakan volatilitas akan berlanjut sehingga suku bunga akan bertahan di level tinggi. Para pemenang sebelum dan sesudah Covid-19 seperti Microsoft, Alphabet, dan Visa akan baik-baik saja,” kata Ellen Hazen, Chief Market Strategist di FL Putnam Investment Management Co dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Laporan keuangan emiten variatif (mixed). Saham UBS Group AG terpeleset setelah kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi. Saham Spotify melesat 5% setelah jumlah pengguna naik.
Saham McDonald’s Corp hanya berubah sedikit setelah penjualan dilaporkan melampaui estimasi. Kemudian Danaher Corp anjlok 8,8% usai menurunkan proyeksi target sepanjang tahun.
(bbn)