Logo Bloomberg Technoz

Ekspor Korsel Melambat di Tengah Penurunan Permintaan Cip

News
21 October 2024 08:10

Ilustrasi ekonomi Korea Selatan (Korsel) (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi ekonomi Korea Selatan (Korsel) (Sumber: Bloomberg)

Sam Kim - Bloomberg News

Bloomberg, Data perdagangan terbaru Korea Selatan (Korsel) menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekspor pada bulan Oktober. Hal ini mengindikasikan melemahnya permintaan global untuk semikonduktor. Menurut data dari kantor bea cukai yang dirilis Senin (21/10/2024), nilai pengiriman yang disesuaikan dengan perbedaan hari kerja hanya naik tipis 1% dalam 20 hari pertama bulan ini dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini turun dari kenaikan 7,5% yang dilaporkan untuk bulan penuh September.

Ekspor yang tidak disesuaikan mencatat penurunan 2,9%, sementara impor turun 10,1%, menyebabkan defisit perdagangan sebesar US$1 miliar. Sebagai negara yang merupakan rumah bagi dua produsen cip memori terbesar dunia, Korea Selatan diuntungkan oleh permintaan global untuk teknologi kecerdasan buatan. Namun, ada tanda-tanda bahwa momentum penjualan semikonduktor mungkin telah mencapai puncaknya.

Pertumbuhan ekspor semikonduktor bulanan Korea Selatan telah melambat dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga untuk pengiriman chip memori juga mulai mereda pada September. Meski demikian, kebijakan pemerintah belum menunjukkan tanda-tanda akan berbalik arah terkait ekspor cip. Permintaan yang kuat diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi, dan bank sentral Korea Selatan atau Bank of Korea (BOK) memperkirakan reli semikonduktor akan berlangsung hingga 2025.

“Meskipun pertumbuhan ekspor tampaknya telah mencapai puncaknya dan mulai melambat, perhitungan kami menunjukkan bahwa ekspor sedang beralih ke fase ekspansi dari fase pemulihan,” kata ekonom Nomura Holdings, Jeong Woo Park. Ia memperkirakan ekspor semikonduktor akan tetap tumbuh dua digit hingga 2025, mendukung pertumbuhan ekonomi jangka menengah.