Logo Bloomberg Technoz

Matthew Burgess - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diprediksi menguat dalam perdagangan awal Senin (21/10/2024) setelah Wall Street menutup pekan lalu di level tertinggi baru.

Kontrak berjangka ekuitas di Australia, Jepang, dan China daratan menunjukkan kenaikan ketika pasar dibuka kembali pada Senin. Sementara indeks di Hong Kong sedikit melemah. Kontrak saham AS juga menguat setelah S&P 500 mencatat kenaikan mingguan keenam berturut-turut, performa terbaik tahun ini, didorong oleh hasil perusahaan yang solid dan tanda-tanda bahwa ekonomi AS tetap kuat.

Para pedagang akan fokus pada China dalam perdagangan awal, di tengah ekspektasi pemotongan suku bunga acuan satu tahun dan lima tahun sebesar 20 basis poin. Pemangkasan ini dilakukan di tengah skeptisisme terhadap pemulihan cepat saham China, meskipun adanya sejumlah langkah stimulus dari pemerintah.

"Seberapa besar dampak pelonggaran lebih lanjut terhadap ekuitas China dan Hong Kong serta yuan masih diperdebatkan, karena pasar mungkin sudah mengalami kelelahan terhadap kebijakan pelonggaran," kata Chris Weston, kepala riset di Pepperstone Group, Melbourne.

Grafik bursa China. (Sumber: Bloomberg)

Di sisi lain, harga minyak stabil setelah Israel berjanji akan membalas Iran setelah serangan drone Hizbullah yang menyasar kediaman pribadi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Minyak mentah anjlok 8,4% minggu lalu, penurunan mingguan terbesar dalam setahun, setelah AS kembali berupaya mengakhiri konflik di Timur Tengah dan karena permintaan minyak dari China berkurang.

Potensi eskalasi di Timur Tengah terjadi saat para menteri keuangan dan kepala bank sentral berkumpul di Washington minggu ini untuk pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut serta pemilihan presiden AS yang bisa memberikan dampak ekonomi global, menjadi isu sentral dalam pertemuan tersebut.

Di Asia, perhatian juga tertuju pada rupiah setelah presiden terpilih Prabowo Subianto memastikan bahwa Sri Mulyani Indrawati akan tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan. Ini menandakan adanya kesinambungan kebijakan di RI. Sementara itu, di Malaysia, para politisi bersiap menghadapi protes setelah pemerintah berencana mengurangi subsidi BBM mulai tahun depan, yang berpotensi memicu inflasi.

Di pasar AS, S&P 500 naik 0,4% pada Jumat, mencatat rekor ke-47 pada tahun 2024. Netflix Inc melonjak 11% karena pendapatan yang solid, sementara Apple Inc naik 1,2% setelah penjualan iPhone terbarunya di China meningkat.

Imbal hasil Treasury 10 tahun turun satu basis poin menjadi 4,08% pada Jumat, sedangkan indeks Bloomberg Dollar Spot melemah 0,2%.

Pada minggu ini, Tesla Inc menghadapi pertanyaan seputar target produksinya dan tantangan regulasi setelah peluncuran Cybertruck yang tidak sesuai ekspektasi. Sementara itu, Boeing Co harus meyakinkan investor terkait penundaan produksi, masalah keuangan, dan perselisihan tenaga kerja. Pegawai yang mogok dijadwalkan akan memberikan suara pada 23 Oktober untuk meratifikasi perjanjian kontrak baru, yang mencakup kenaikan upah sebesar 35% selama empat tahun.

(bbn)

No more pages