Berdasarkan website Gerindra, Tommy, sapaan akrab Thomas Djiwandono, menamatkan pendidikan tinggi di jurusan Sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Thomas juga mengambil gelar Master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, AS.
Karier Thomas dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada 1993 dan pada 1994 di Indonesia Business Weekly. Keponakan Prabowo ini juga pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada 2006, kariernya terus meningkat saat pamannya Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, memintanya untuk membantu usaha keluarga di Arsari Group di mana ia menjabat sebagai Deputy CEO.
Sementara di bidang politik, Thomas terlibat dalam Partai Gerindra sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra. Sebelumnya, dia juga pernah menjadi calon anggota legislatif di Provinsi Kalimantan Barat.
2. Anggito Abimanyu
Anggito merupakan Dosen sekaligus Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak 2022. Meneruskan kegiatan yang hampir sama sebelumnya, yakni sebagai Direktur Penelitian dan Pelatihan Ekonomi dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM pada 2010 - 2012.
Di pemerintahan, dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada periode 2017 - 2022.
Dia juga pernah menjadi Komisaris BRI Syariah pada 2015 - 2017, juga terlibat menjadi Chief Economist Bank BRI pada 2014 - 2017.
Sebelum menjejakan kaki di bank BUMN, Anggito pernah mencicipi bangku Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Kementerian Agama pada 2012 - 2014.
Hal itu dilakukan setelah lepas dari jabatannya sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu dalam kurun waktu cukup lama, yakni 2003 - 2010. Sesaat setelah menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan periode 1999 - 2003. Jauh sebelumnya, Anggito pernah menjadi Research Fellow World Bank di Washington DC pada 1992 - 1994.
3. Suahasil Nazara
Suahasil lahir di Jakarta pada 23 November 1970. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) pada 1994, kemudian mendapatkan gelar Master of Science dari Cornell University USA pada 1997. Kemudian melanjutkan pada 2003, hingga akhirnya meraih gelar Doctor of Philosophy dari University of Illinois at Urbana-Champaign USA.
Suahasil Nazara menjadi PNS sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) sejak 1999, dan pada 2009 mendapatkan gelar Guru Besar (Profesor) di bidang Ilmu Ekonomi. Di lingkungan FEB-UI, Suahasil pernah menjadi Kepala Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi (2004-2005), Kepala Lembaga Demografi (2005-2008), dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi (2009-2013).
Pernah menjadi anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan bidang Desentralisasi Fiskal (2009-2011). Suahasil juga aktif di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai pengurus, dan pernah memegang jabatan Wakil Ketua Komite Pengawas Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) pada periode 2009-2015. J
abatan lain yang pernah didudukinya adalah Koordinator Pokja Kebijakan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Kantor Wakil Presiden RI (2010-2015), serta menjadi Anggota Dewan Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada 2013-2014.
Sejak Februari 2015, dia menjalankan tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala BKF, dan pada Oktober 2016 dilantik oleh Menteri Keuangan sebagai pejabat definitif Kepala BKF, Kemenkeu.
Pada Oktober 2019, Suahasil resmi ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Maju.
(lav)