Dalam dunia pendidikan, Gibran mulanya menyelesaikan pendidikan sembilan tahun pertamanya di Surakarta, sebelum akhirnya melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Orchid Park, Singapura.
Usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya, Gibran melanjutkan pendidikannya di UTS Insearch yang berlokasi di Sydney, Australia. Gibran memasuki universitas tersebut melalui program preparatory cources yang merupakan program diperuntukkan mahasiswa asing.
Belum selesai mengemban pendidikan di Australia, Gibran memilih untuk kembali ke Singapura untuk memperoleh gelar sarjana di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan memperoleh gelar sarjana dari Universitas Bradford yang merupakan mitra MDIS.
Karier Bisnis Gibran
Pada 2010, Gibran mengawali kariernya sebagai pengusaha dengan mendirikan Chilli Pari yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa boga yang berbasis di Surakarta. Gibran mendirikan bisnis tersebut setelah dia meninggalkan bisnis furnitur keluarganya.
Pada tahun 2015, Gibran mulai membangun bisnis lainnya, yaitu sebuah perusahaan bisnis yang bergerak di bidang food and beverage, dengan nama Markobar. Bisnis tersebut merupakan bisnis jaringan martabak yang telah memiliki 29 cabang di Indonesia pada tahun 2017.
Jokowi sendiri, mulanya enggan memberikan izin kepada Gibran untuk membangun bisnis tersebut. Namun, Jokowi justru mengakui perkembangan bisnis milik Gibran justru memiliki penghasilan yang lebih tinggi dari bisnis furniture miliknya.
Karier Politik Gibran
Gibran mengawali karir politiknya sejak masuk ke dalam partai politik yang juga merupakan kendaraan politik ayahnya, yaitu PDI Perjuangan pada 23 September 2019. Jelang satu bulan memasuki partai politik tersebut, Gibran memilih maju sebagai calon Wali Kota Solo.
Menggunakan kendaraan politik PDIP bukanlah cara yang mudah apabila para kadernya ingin maju ke dalam kontestasi pemilu. Gibran pun melakukan sowan langsung kepada Ketua Umum partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut, Megawati Soekarnoputri agar mendapatkan izin maju dalam kontestasi tersebut.
Kiprah Gibran untuk menjadi Wali Kota Solo mulanya ditolak halus oleh FX Hadi Rudyatmo yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Ketua DPC PDIP Solo. Tolakan halus Hadi menggunakan alasan bahwa masa pendaftaran di PDIP sudah berakhir.
Hasil dari sowan yang dilakukan Gibran langsung ke Megawati membuahkan hasil karena Gibran berhasil mengantongi izin langsung dari ketua umum kepemimpinan anak dari Proklamator tersebut. Jalan Gibran untuk maju dalam kontestasi tersebut juga terbuka usai Gibran lolos dari uji kelayakan yang umumnya dilakukan oleh internal dari PDIP sendiri.
Alhasil, Gibran memenangkan Pilkada Solo yang dipasangkan dengan Teguh Prakosa dan dilantik pada 26 Februari 2021. Atas kemenangan tersebut, Gibran juga dinobatkan sebagai Wali Kota Termuda yang pernah ada di Indonesia yang berusia 33 tahun.
Belum genap 5 tahun Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran justru melenggangkan kiprah politiknya dengan maju dalam kontestasi Pilpres 2023 sebagai calon presiden yang mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Berbagai polemik terjadi pada saat pencalonan putra sulung dari Presiden Jokowi tersebut. Di antaranya adalah; Pertarungan di Mahkamah Konstitusi untuk mengubah peraturan batas minimal usia yang diperlukan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden; tudingan politik dinasti dikarenakan Gibran adalah putra sulung dari Presiden yang masih menjabat; dan sejumlah polemik lainnya.
Di antara isu lainnya, santer pula isu kecurangan yang dilakukan oleh Gibran saat masa kampanye Pilpres 2024 tersebut. Isu kecurangan tersebut diantaranya; Kegiatan pembagian susu gratis yang dilakukannya di area car free day di Jakarta pada 3 Desember 2024; Terbuktinya pelanggaran etik yang dilakukan oleh Ketua MK Anwar Usman yang juga merupakan paman dari Gibran; dan Pelanggaran etik yang ditujukan kepada Ketua KPU Hasyim Asyari yang meloloskan Gibran sebagai Cawapres.
Meskipun dengan berbagai polemik yang terjadi dalam masa pemilihan presiden (pilpres), Gibran tetap terpilih sebagai calon wakil presiden 2024 dengan memenangkan suara tertinggi diantara lawan politik lainnya. Dengan kemenangan tersebut, Gibran dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 sebagai Wakil Presiden dengan masa jabatan 2024-2029.
(ain)
