Logo Bloomberg Technoz

Dengan gelombang panas yang masih terjadi, harga saham produsen produk susu (dairy) seperti Parag Milk Foods Ltd dan Heritage Foods Ltd melonjak karena penurunan pasokan.

Cuaca ekstrem pasti akan mempengaruhi dunia usaha, tetapi sekarang frekuensinya meningkat. Volatilitas tidak hanya terjadi di Asia, tetapi di di berbagai wilayah.

Periset dan analis punya pesan untuk investor yang sahamnya terdampak cuaca ekstrem: biasakan diri.

“Terlalu kompleks untuk memprediksi permintaan dan pasokan karena cuaca begitu tidak pasti. Pertanian dan makanan adalah sektor yang paling berisiko, tidak bisa dikontrol,” tegas Jigar Shah, Head of Research Kim Eng Securities Pvt yang berbasis di Mumbai.

El Nino

Peluang terjadinya El Nino, yang ditandai dengan temperatur lebih tinggi dari biasanya, berarti akan terjadi kondisi panas dan kering di Asia dan Australia.

Harga saham emiten agrikultur di Thailand, minuman, dan perusahaan lainnya menjadi fokus investor seiring kondisi cuaca di negara tersebut dalam bulan-bulan ke depan.

Analisis Bloomberg Intelligence menunjukkan bahwa saham-saham di India memiliki eksposur yang lebih tinggi ke daerah pedesaan punya risiko ketimbang yang berfokus ke perkotaan.

“Perkiraan El Nino tahun ini akan menyebabkan kekurangan curah hujan, menurunkan panen, dan menyulitkan pedesaan,” sebut Nitin Chanduka, Analis Bloomberg Intelligence, dalam laporannya.

Cuaca yang tidak terduga, ditambah risiko geopolitik seperti perang di Ukraina, juga mempengaruhi pola pasokan dan permintaan.

Charmath De Silva, Senior Fund Manager di BetaShares Holdings yang berkedudukan di Sydney, mengatakan perusahaan asuransi akan mendapat keuntungan dalam situasi iklim yang berdampak negatif terhadap pasokan. Risiko lebih tinggi berarti premi yang lebih tinggi.

Lebih Sering

“Cuaca ekstrem, apapun tipe dan ukurannya, akan mempengaruhi pasar keuangan. Bukan tidak mungkin hal ini akan menyebabkan guncangan,” tegas Hebe Chen, Analis IG Markets di Melbourne.

Periset yang menggunakan model kompleks untuk memprediksi cuaca menyatakan kondisi ekstrem akan terjadi lebih sering.

“Sudah pasti kita akan lebih sering mengalami panas atau dingin yang ekstrem. Sangat mungkin gelombang panas akan terjadi dengan frekuensi yang lebih banyak dan durasi lebih lama,” sebut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change PBB.

(bbn)

No more pages