Pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Budi Gunawan juga kerap tercatat dan disebut sebagai salah satu perwakilan PDIP pada pemerintahan. Dia telah menjadi Kepala BIN sejak September 2016.
Menurut Hasto, masuknya Budi Gunawan ke dalam kabinet Prabowo bukan karena hubungan dengan PDIP. Dia menilai, secara pribadi, Budi dan Prabowo memiliki sejumlah kedekatan terutama sebagai sesama pejabat di bidang pertahanan pada era Presiden Jokowi.
"Pak Budi Gunawan dengan Pak Prabowo memang punya hubungan yang baik karena kerja sama antara BIN dan pertahanan," kata Hasto.
Dia pun mengklaim, saat menjadi Kepala BIN, Budi Gunawan sama sekali tak menjalankan tugasnya untuk kepentingan PDIP. Hal ini merujuk pada kenaikan tipis suara PDIP pada Pemilu 2019; dan penurunan suara pada Pemilu 2024 yang diklaim tak menggunakan kekuatan intelijen untuk mengkatrol elektabilitas.
Di sisi lain, menurut Hasto, PDIP hingga saat ini memang belum memutuskan sikap politik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Partai berlambang kepala banteng tersebut belum tentu berada atau menjadi anggota koalisi pemerintah untuk lima tahun ke depan.
"Apakah mau berada di dalam atau di luar merupakan kewenangan dari Ibu Megawati. Hubungan Ibu Mega dengan Pak Prabowo yang baik secara historis juga sangat kuat tentu itu akan menjadi fundamental di dalam membangun kerja sama tetapi juga keputusan politiknya," kata Hasto.
Rencana koalisi PDIP tersebut memang erat dengan kabar rencana pertemuan Prabowo dan Megawati sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden. Akan tetapi, hingga H-1, kabar pertemuan tersebut justru semakin pupus.
(red/frg)