Sam Dagher - Bloomberg News

Bloomberg, Hamas kemungkinan akan menunjuk Khalil al-Hayya yang bermukim di Qatar sebagai pemimpin Hamas yang baru, menggantikan Yayha Sinwar yang dibunuh Isreal minggu ini. Al-Hayya akan membuat Hamas lebih dekat dengan Iran dan memberikan Iran pengaruh yang lebih besar pada perang kelompok tersebut dengan Israel.

Al-Hayya adalah anak didik Ismail Haniyeh, pendahulu Sinwar yang diyakini dibunuh Israel di Teheran pada Juli. Ia telah memimpin negosiasi gencatan senjata di Gaza secara tidak langsung dengan Israel dan pembebasan sandera yang diculik Hamas selama serangan 7 Oktober tahun lalu, yang memicu konflik yang kini masih berlangsung.

“Pemimpin berikutnya hampir pasti akan datang dari kepemimpinan gerakan di Doha,” tulis Ghaith al-Omari dan Neomi Neumann, peneliti senior dan peneliti tamu di Washington Institute for Near East Policy.

Al-Hayya "kemungkinan besar akan berusaha melanjutkan jejak Sinwar, baik di garis depan perang Gaza maupun dalam upaya tetap dekat dengan Iran," kata mereka.