Logo Bloomberg Technoz

Hanya ada satu partai politik yang tak mendapat kursi yaitu Partai Nasdem. Hal ini terjadi usai Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengklaim tak pantas mendapat jatah kursi kabinet karena bukan partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.

Sedangkan dua rekan Partai Nasdem di Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tetap dapat jatah kursi kabinet usai bergabung ke dalam KIM Plus. PKS tercatat mendapat jatah satu menteri yang diberikan kepada guru besar ITB; sedangkan PKB mendapat jatah dua kursi menteri dan satu kursi wamen.

Selain Nasdem, partai politik lain yang tak mendapat kursi pada Kabinet Prabowo adalah PDIP. Hal ini terjadi karena rencana pertemuan antara Prabowo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri nampaknya akan kandas. Padahal, sebelumnya dikabarkan keduanya akan bertemu kembali sebelum pelantikan presiden; sekaligus menjadi pintu bergabungnya partai berlambang kepala banteng tersebut ke pemerintahan Prabowo.

Meski demikian, Prabowo menarik atau merekrut satu tokoh yang menjadi orang dekat PDIP ke dalam kabinetnya. Dia adalah Jenderal purnawirawan Budi Gunawan yang sempat menjadi ajudan Megawati ketika menjabat presiden. Budi nampak ikut pembekalan calon pejabat kabinet Prabowo pada Rabu lalu.

Sedangkan, di internal KIM, Prabowo tercatat memberikan kursi secara variatif. Partai Gerindra tercatat paling banyak pada sisi jumlah yaitu 13 kursi yang terdiri dari enam menteri; dan tujuh wamen. Partai Golkar pada urutan kedua dengan 12 kursi; namun jumlah menterinya mencapai delapan orang, dan empat orang wamen.

Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat jumlah yang sama yaitu empat kursi. Namun, Demokrat mendapat tiga kursi menteri, sedangkan PAN hanya dua kursi menteri.

Demikian pula partai politik KIM yang tak lolos ke DPR. PSI mendapat jatah tiga kursi. Partai Prima dan Partai Garuda masing-masing satu kursi. 

Prabowo kemudian memberikan dua kursi masing-masing kepada Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora. Bedanya, PBB masih mendapat satu kursi di deretan menteri, sedangkan Gelora dua kursinya pada tingkat wamen.

Partai Gerindra
1. Prasetio Hadi
2. Sugiono
3. Fadli Zon
4. Maruarar Sirait
5. Rachmat Pambudy
6. Supratman Andi Atgas

7. Angga Raka Prabowo
8. Romo Muhammad Syafi'i
9. Taufik Hidayat
10. Dahnil Anzar Simanjuntak
11. Ahmad Riza Patria
12. Thomas Djiwandono
13. Irfan Yusuf

Partai Golkar
1. Nusron Wahid
2. Wihaji
3. Bahlil Lahadalia
4. Agus Gumiwang
5. Maman Abdurrahman
6. Dito Ariotedjo
7. Airlangga Hartarto
8. Meutya Hafid

9. Christina Aryani
10. Dyah Roro Esti
11. Lodewijk F Paulus
12. Ace Hassan

Partai Demokrat
1. Teuku Riefky Harsya
2. Agus Harimurti Yudhoyono
3. Iftitah Sulaiman

4. Ossy Dermawan

Partai Amanat Nasional (PAN)
1. Yandri Susanto
2. Zulkifli Hasan

3. Bima Arya
4. Viva Yoga Mauladi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
1. Abdul Kadir Karding
2. Muhaimin Iskandar

3. Faisol Riza

Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
1. Raja Juli Antoni

2. Isyana Bagoes Oka
3. Giring Ganesha

Partai Bulan Bintang (PBB)
1. Yusril Ihza Mahendra

2. Afriansyah Noor

Partai Gelora
1. Anis Matta
2. Fahri Hamzah

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
1. Yassierli

Partai Prima
1. Agus Jabo Priyono

Partai Garuda
1. Ahmad Ridha Sabana

Partai Persatuan Pembangunan
1. Mardiono

(red/frg)

No more pages