Logo Bloomberg Technoz

Taiwan biasanya membuka "kantor ekonomi dan budaya" atau "kantor perwakilan" di negara-negara yang memiliki hubungan resmi dengan China, bukan kedutaan besar. Beijing tampaknya ingin mengurangi pentingnya kantor-kantor ini dengan meminta mereka dipindahkan dari ibu kota politik.

China sangat curiga terhadap Lai dan Partai Progresif Demokratik (DPP) karena menganggap mereka ingin memformalkan kemerdekaan Taiwan. Minggu ini, China menggelar latihan militer intensif di sekitar Taiwan sebagai peringatan terhadap apa yang disebutnya sebagai "separatisme." Beijing juga menyatakan bahwa latihan tersebut dapat dilanjutkan kapan saja jika merasa terprovokasi. AS dan Jepang telah menyampaikan keprihatinan mereka kepada China mengenai aktivitas militer tersebut.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan bahwa duta besar China, Wu Peng, bersama pendahulunya, Chen Xiaodong, telah berperan penting dalam mendorong Afrika Selatan agar Taiwan memindahkan kedutaan de facto-nya.

Sebagai respons, Taiwan mungkin akan meminta Afrika Selatan memindahkan kantor perwakilannya keluar dari Taipei. Selain itu, Taiwan juga mempertimbangkan untuk memperketat proses aplikasi visa bagi warga Afrika Selatan dan mengurangi jumlah guru bahasa Inggris dari negara tersebut.

Pada 2018, Taiwan pernah memaksa Nigeria untuk memindahkan kantor perwakilannya keluar dari pusat kota Taipei setelah Nigeria memindahkan kedutaan de facto-nya dari Abuja ke Lagos.

Dalam menghadapi isolasi yang didorong oleh China, Taiwan telah berusaha memperluas hubungan dengan negara-negara demokratis di seluruh dunia. Tsai Ing-wen, pendahulu Lai, menjadikan ini sebagai bagian utama kebijakan luar negerinya dengan memperkuat hubungan dengan AS, Jepang, dan negara-negara Eropa. Saat ini, Tsai tengah melakukan kunjungan ke Eropa, mengunjungi Republik Ceko, Prancis, dan Belgia, serta melakukan pertemuan di Parlemen Eropa. Dia juga dilaporkan berencana mengunjungi AS dalam beberapa minggu mendatang, negara yang mendukung Taiwan secara militer, ekonomi, dan politik.

 

(bbn)

No more pages