Logo Bloomberg Technoz

Yield SBN Q3 2024: Turun 60 bps Jadi 6,4%, Net Inflow Rp62 T

Azura Yumna Ramadani Purnama
18 October 2024 19:27

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan kinerja pasar surat berharga negara (SBN) pada kuartal III 2024 terjaga dibanding kuartal-kuartal sebelumnya.

Ini tercermin dari imbal hasil atau yield SBN seri acuan tenor 10 tahun yang turun 60 basispoin (bps) ke level 6,43%, setelah kuartal I dan II naik 53 bps.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan penurunan imbal hasil ini dipengaruhi oleh turunnya yield obligasi Amerika Serikat (AS) atau US Treasury, suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR), dan suku bunga acuan Indonesia atau BI-Rate. 

"Investor nonresiden membukukan net inflow (aliran modal asing masuk secara neto) ke SBN sebesar Rp62,49 triliun selama triwulan III-2024," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK, Jumat (18/10/2024).

Dengan perkembangan tersebut, pada akhir triwulan III kepemilikan investor nonresiden di SBN menjadi Rp870,58 triliun, dengan net inflow Rp28,53 triliun dalam perhitungan tahunan atau year-to-date (ytd).