Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani: Kurs Rupiah Melemah Sepanjang Tahun, Ini Penyebabnya

Azura Yumna Ramadani Purnama
18 October 2024 18:50

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini melemah 1,17%, tepatnya sejak akhir Desember 2023 hingga 15 Oktober 2024. 

Berdasarkan perkembangan kuartal IV 2024, dalam perhitungan bulanan atau point-to-point hingga 15 Oktober 2024, kurs rupiah melemah 2,82% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya. 

"pelemahan tersebut diakibatkan perkembangan ketidakpastian global akibat ketegangan kondisi geopolitik di Timur Tengah yang menyebabkan spekulasi kenaikan harga minyak, karena ini daerah konsentrasi produksi minyak mentah dunia," papar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi KSSK, Jumat (18/10/2024).

Meski demikian, dia mengklaim kondisi rupiah masih lebih baik dibanding mata uang regional lain, seperti peso Filipina, dolar Taiwan, dan won Korea Selatan.

"Ke depan nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus menguat, sejalan dengan menariknya imbal hasil obligasi, inflasi di Indonesia yang cenderung rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik," tegas Sri Mulyani.