Logo Bloomberg Technoz

Mengutip Analis Ajaib Kripto Panji Yudha dalam risetnya memaparkan, selama Bitcoin dapat bertahan di atas US$66.500 maka Bitcoin berpotensi lanjut menguat ke US$69.000 .

“Namun, penurunan ke support US$64.000 dapat terjadi jika Bitcoin turun di bawah US$66.500,” jelasnya.

Sedangkan Stochastic masih terus menanjak dalam zona overbought dan MACD histogram bar dalam momentum Bullish.

Toncoin TON tercatat selanjutnya pada daftar Aset Kripto paling menguat geraknya, adapun angka kenaikannya mencapai 0,88%, dan secara sepekan sudah menguat 1,10% pada harga US$5,22.

Kemudian, ada Ethereum ETH yang menguat 0,76% dalam 24 jam menjadi US$2.639,09, dalam sepekan juga menguat 9,74%.

Menyusul Solana SOL ada daftar Aset Kripto paling melesat, dengan menguat 0,52% dan sepekan melesat 8,88% pada harga US$153,74.

BNB Koin juga dalam tren penguatan dengan menghijau 0,31% dalam 24 jam menjadi US$598,14, dan mencatatkan kenaikan 6,38% dalam sepekan.

Tren positif juga terasa hingga Altcoin lainnya, Shiba Inu SHIB juga dalam tren Bullish. Dengan mencatatkan di teritori ekspansif 3,55% dalam 24 jam menjadi US$0,00001881, dan menguat 11,55% dalam sepekan.

Bitcoin Cash BCH juga bergerak di zona hijau menguat 2,85%, dan secara seminggu perdagangan melesat mencapai 15,55% pada harga US$373,38.

Senada, Arbitrum ARB bergerak menguat 1,78% dalam 24 jam menjadi US$0,5606 dalam sepekan ARB berhasil melesat 6%.

Memecoin dogwifhat WIF dan PEPE juga kompak ada di zona hijau dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan angka kenaikan 2,45% dan 1,86%.

Sentimen Aset Kripto

Mantan CEO Bitmex, Arthur Hayes percaya Bitcoin akan Bullish dengan dua alasan, pergerakan harga energi dan juga inflasi. Keduanya disulut oleh meningkatkan tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Setelah kabar terbaru Israel mengklaim sudah menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan terus berperang hingga seluruh sandera asal Israel dibebaskan oleh Hamas. Pernyataan itu datang meski Presiden Amerika Serikat Joe Biden ingin agar momentum ini menjadi titik untuk menuntaskan perang di Jalur Gaza.

Lonjakan Bitcoin juga akan melebihi dolar AS yang terus membanjiri pasar. Namun Hayes tetap berada pada mode waspada dan memberi pesan pada investor untuk siap menghadapi volatilitas yang tinggi di masa depan.

“Konflik Timur Tengah yang semakin intensif tidak akan menghancurkan infrastruktur fisik penting yang mendukung Kripto,” jelas dia, dilansir dari Bitcoin.com, Jumat.

(fad/ain)

No more pages