Logo Bloomberg Technoz

Namun wacana tersebut menurutnya terancam gagal, sebab ia memandang Menteri-Menteri Ekonomi era Jokowi telah menunjukan sinyal bahwa kebijakan proteksionisme yang berlebihan dapat ‘mengecewakan’ mitra dagang RI khususnya China.

“Karena Indonesia ini butuh China untuk bisa mendorong [perekonomian], investasi terutama. Jadi ada semacam threat of disitu. Jadi Prabowo tidak berani bermain api dengan melakukan proteksionisme,” tutur Bhima.

Sebagai informasi, Berdasarkan catatan Bloomberg Technoz, Prabowo telah memanggil sebanyak 49 nama pada hari Senin lalu, sementara pada Selasa, Prabowo memanggil 59 nama yang kabarnya menjadi calon wakil menteri (Wamen) dan calon kepala lembaga negara. Dari banyaknya nama tokoh tersebut, terdapat sejumlah menteri bidang ekonomi Jokowi.

Pada hari Senin, Menteri-menteri Ekonomi Jokowi terpantau hadir ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta. Beberapa tokoh tersebut diantaranya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Selanjutnya, Sekjen Kementerian Perdagangan Budi Santoso, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Masih dalam hari yang sama, sederet tokoh ekonomi juga masih mendatangi kediaman Prabowo yakni, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hingga Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani.

Pada hari berikutnya yakni Selasa (15/10/2024) terdapat sederet tokoh ekonomi yang dipanggil oleh Prabowo ke kediamannya, beberapa tokoh ini dikabarkan menjadi calon wakil menteri (Wamen) dan calon kepala lembaga negara.

Tokoh yang hadir antara lain: Wamen Investasi Yuliot Tanjung, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Dirut InJourney Dony Oskaria, Wamenkeu II Thomas Djiwandono, dan Wamenkeu I Suahasil Nazara.

(azr/lav)

No more pages