Logo Bloomberg Technoz

Dana Khraiche, Dan Williams dan Galit Altstein - Bloomberg News

Bloomberg, AS mengatakan akan mendorong gencatan senjata di Gaza setelah Israel membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Sementara Israel mengatakan akan terus bertempur sampai semua sandera yang ditawan Hamas bebas.

Presiden Joe Biden menyatakan bahwa ia telah mengirim Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Israel sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik. "Sekarang saatnya untuk maju," kata Biden kepada wartawan setelah tiba di Berlin, Jerman. "Maju terus, maju menuju gencatan senjata di Gaza." Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa "misi kami belum selesai." Hamas dilaporkan menculik sekitar 250 orang dalam serangan tahun lalu, dan kurang dari 100 orang diperkirakan masih hidup dan ditawan.

Militer Israel melaporkan bahwa Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang hilang kontak selama berminggu-minggu, terbunuh pada Rabu (16/10/2024) di Gaza selatan dalam insiden yang tampaknya sebuah kebetulan. Seorang sumber menyebutkan bahwa pasukan Israel melihat aktivitas mencurigakan di sebuah gedung selama patroli rutin. Setelah sebuah tank menembaki gedung tersebut, baru pada Kamis (17/10/2024) diketahui bahwa Sinwar adalah salah satu korban. Sumber ini berbicara secara anonim karena membahas informasi internal.

Kematian Sinwar meninggalkan kekosongan dalam kepemimpinan Hamas. Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran setelah rentetan serangan rudal pada 1 Oktober, Netanyahu terus meraih kemenangan strategis, menyusul pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada Juli dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bulan lalu.

Pada Jumat, mata uang shekel Israel menguat, mencapai level tertinggi sejak 26 September, dan mengarah ke kenaikan mingguan kedua terhadap dolar AS. Investor berspekulasi bahwa kemenangan Israel akan mempercepat akhir konflik. Pasar opsi juga menunjukkan tanda-tanda stabilitas, dengan volatilitas selama satu bulan pada shekel menurun untuk minggu kedua berturut-turut.

Netanyahu menyebut kematian Sinwar sebagai "kemenangan kebaikan atas kejahatan" namun menegaskan bahwa perang masih belum berakhir. Pembicaraan gencatan senjata yang dipimpin oleh AS dengan melibatkan Qatar dan Mesir telah mengalami kebuntuan selama beberapa bulan.

Serangan Hamas yang dimotori oleh Sinwar pada 7 Oktober tahun lalu menyebabkan 1.200 orang tewas di Israel utara dan banyak lainnya diculik. Sementara serangan balasan Israel menghancurkan sebagian besar Gaza, menewaskan lebih dari 42.000 orang.

Hizbullah, kelompok bersenjata yang didukung Iran di Lebanon, mulai meluncurkan roket sehari setelah serangan Hamas. Israel membalas dengan serangan udara yang menargetkan infrastruktur Hizbullah, dan bulan lalu Israel melancarkan serangan darat serta kampanye udara di Lebanon. Khalil al-Hayya, wakil Sinwar yang berbasis di Doha, Qatar, disebut-sebut sebagai pengganti potensial. Beberapa pengamat juga berspekulasi bahwa Mohammed, saudara Sinwar dan komandan Brigade Qassam, bisa menjadi pesaing.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menekankan pentingnya mengakhiri operasi militer di Gaza dan mengkritik secara tersirat AS sebagai pemasok utama senjata bagi Israel. "Mereka yang mengirimkan senjata untuk operasi di Gaza memiliki tanggung jawab khusus karena tidak mungkin menyerukan gencatan senjata sambil terus mengirimkan senjata," ujarnya.

Dennis Ross, mantan utusan Timur Tengah Gedung Putih di era Presiden Bill Clinton, menyatakan, "Bagi Israel, menangkap Sinwar selalu menjadi kunci keberhasilan, dan sekarang potensi untuk mengklaim hal itu ada."

(bbn)

No more pages