Selain dunia bisnis, Dudy juga memiliki pengalaman di bidang politik. Pada 2018-2019, ia dipercaya sebagai Staf Khusus Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Kini, dalam kabinet Prabowo - Gibran, Dudy diproyeksikan menjadi calon Menteri Perhubungan, posisi strategis yang akan menentukan arah kebijakan transportasi di Indonesia.
Harta Kekayaan Dudy Purwagandhi
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Dudy pada 17 Maret 2024, total harta kekayaannya mencapai Rp 44 miliar. Harta tersebut mencakup aset tanah, bangunan, kendaraan, dan harta bergerak lainnya.
Aset Tanah dan Bangunan
Dudy memiliki tujuh aset tanah dan bangunan senilai Rp38.645.103.713, dengan rincian sebagai berikut:
-
Bangunan seluas 92 m² di Jakarta Selatan, senilai Rp 1.379.681.713
-
Tanah dan bangunan seluas 120 m²/54 m² di Bekasi, senilai Rp 326.682.000
-
Tanah dan bangunan seluas 216 m²/81 m² di Bekasi, senilai Rp 375.232.000
-
Bangunan seluas 24 m² di Tangerang, senilai Rp 250.000.000
-
Tanah dan bangunan seluas 475 m²/570 m² di Jakarta Selatan, senilai Rp 25.000.000.000
-
Tanah warisan seluas 281 m² di Jakarta Selatan, senilai Rp 6.313.508.000
-
Tanah seluas 227 m² di Jakarta Selatan, senilai Rp 5.000.000.000
Alat Transportasi dan Mesin
Selain properti, Dudy juga memiliki aset kendaraan dan mesin dengan total nilai Rp 5.914.820.000. Berikut adalah rincian kendaraan yang dimilikinya:
-
Mobil Toyota LC 200 AT (2016), senilai Rp 2.120.900.000
-
Mobil Toyota Camry (2008), senilai Rp 125.000.000
-
Motor Honda Y1G02N02LO AT (2015), senilai Rp 10.000.000
-
Mobil Toyota Alphard (2013), senilai Rp 600.000.000
-
Mobil Honda Jazz GX5 (2020), senilai Rp 283.000.000
-
Mobil Mercedes Benz E300 AT (2019), senilai Rp 1.348.000.000
-
Mobil Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range (2022), senilai Rp 977.920.000
-
Mobil BMW CE04 (2022), senilai Rp 450.000.000
Harta Bergerak Lainnya dan Kas
Dudy juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 234.655.000, surat berharga senilai Rp 77.401.000.000, serta kas dan setara kas sebesar Rp 24.875.720.283. Sementara itu, total utang yang dimilikinya tercatat sebesar Rp 108.442.877.765.
(seo)