Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg News mengabarkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan terus berperang hingga seluruh sandera asal Israel dibebaskan oleh Hamas. Pernyataan itu datang meski Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph ‘Joe’ Biden ingin agar momentum ini menjadi titik untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Biasanya emas menjadi pilihan investor saat situasi geopolitik maupun ekonomi sedang tidak menentu.

Ketegangan di Timur Tengah menutupi sentimen rilis data di Amerika Serikat (AS). Penjualan ritel pada September tumbuh 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang naik 0,1%.

Sementara klaim tunjangan pengangguran (unemployment benefits) tercatat 241.000 pada pean yang berakhir 12 Oktober. Turun 19.000 dibandingkan pekan sebelumnya. 

Perkembangan ini membuat ekspektasi akan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Federal Reserve sedikit memudar, karena ternyata ekonomi Negeri Adidaya masih berdaya. Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November adalah 87,7%. Lebih rendah dibandingkan kemarin yang mencapai 93,7%.

Sementara kemungkinan Federal Funds Rate bertahan di 4,75-5% adalah 12,3%. Lebih tinggi ketimbang kemarin yang sebesar 6,3%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.

Namun, sentimen perkiraan arah suku bunga tersebut tertutup oleh ketegangan di Timur Tengah. Akibatnya, harga emas masih bisa naik bahkan mencetak rekor baru.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana ramalan harga emas terkini? Apakah rekor masih akan terjadi, atau malah ada koreksi?

Butiran emas dituangkan ke dalam wadah untuk selanjutnya diubah menjadi emas batangan di kilang MMTC-PAMP India (Bloomberg)

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70,95.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Akan tetapi, investor wajib waspada karena RSI di atas 70 juga berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Posisi overbought juga terkonfirmasi dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat bukan tidak mungkin harga emas akan terkoreksi dan masuk fase konsolidasi. Cermati pivot point di US$ 2.690/troy ons. Dari sini, target support terdekat ada di rentang US$ 2.683-2.678/troy ons.

Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.711/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.725/troy ons,

(aji)

No more pages