Sarwo Edhy juga tak menampik bilamana ada kemungkinan bahwa Badan Gizi Nasional melakukan koordinasi dengan Bapanas maupun BUMN pangan untuk mempersiapkan bahan baku program MBG besutan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Dengan Badan Pangan Nasional tentunya nanti ada mungkin keterkaitan langsung, mungkin [juga] dengan BUMN pangan untuk menyiapkan bahan bakunya tentunya bekerja sama dengan para peternak dan masyarakat," jelasnya.
Terkait dengan persiapan yang telah dilakukan oleh Bapanas dalam mendukung program MBG ini, Kepala Bapanas Arief Prasetyo kepada Bloomberg Technoz akhir Agustus menyebut instansinya telah melakukan persiapan paralel, sejalan untuk mendukung supaya program ini bisa dijalankan setelah 20 Oktober 2024, atau masuknya pemerintahan baru.
"Badan Gizi Nasional akan mengambil peran sangat penting kedepan. Kita dukung percepatan yang menjadi tugas dan fungsi Badan Gizi Nasional, termasuk beberapa Direktorat pendukungnya jika diperlukan," terangnya.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana sebelumnya menyebut jika skema masih dirancang dan nantinya akan dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo.
Program makan bergizi gratis ini pun ditujukan kepada anak sekolah, santri, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita, dengan anggaran sebesar Rp71 triliun. Namun, anggaran ini tidak sepenuhnya juga akan dikelola pihak Badan Gizi Nasional.
Selain itu, Dadan menegaskan anggaran Rp71 triliun bukan hanya untuk program makan siang gratis saja, tetapi juga untuk mendukung operasional lembaga badan gizi seperti membayar gaji pegawai. "Menyangkut seluruhnya, termasuk [gaji pegawai]," ujar Dadan kepada wartawan.
Adapun, program Makan Bergizi Gratis ini akan dijalankan pada Januari 2025 dimulai dari seluruh wilayah Indonesia.
(prc/wdh)