Bloomberg News
Bloomberg, Harga rumah di China pada September turun dengan laju yang hampir sama dengan bulan sebelumnya, meskipun negara tersebut telah berupaya untuk menstabilkan sektor real estat.
Harga rumah baru di 70 kota, tidak termasuk perumahan yang disubsidi pemerintah, turun 0,71% dari Agustus, sejalan dengan penurunan 0,73% pada bulan sebelumnya, menurut data Biro Statistik Nasional pada Jumat (18/10/2024). Nilai rumah bekas turun 0,93%, menyusul penurunan 0,95% di bulan sebelumnya.
Kemerosotan ini menunjukkan usaha Beijing untuk menahan penurunan properti pada saat tekanan deflasi menambah kesuraman ekonomi.
China sebelumnya berjanji akan melipatgandakan kuota kredit proyek-proyek perumahan indent menjadi 4 triliun yuan (US$562 miliar) dan berencana merenovasi 1 juta rumah di lingkungan tua dan kumuh di kota-kota besar. Rencana tersebut rupanya masih kurang berhasil, beberapa analis menyebutnya "bertahap."
Hal ini menyusul janji dari para pemimpin negara pada akhir September untuk membendung penurunan pasar real estat, yang disebut Morgan Stanley sebagai janji yang paling teguh sejak tren penurunan industri ini dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Sektor properti akan terus menjadi beban bagi ekonomi "karena dampak negatif pada kekayaan rumah tangga, yang hingga 70% di antaranya dalam bentuk properti," ujar Woei Chen Ho, ekonom di United Overseas Bank Ltd sebelum rilis data.
(bbn)