Logo Bloomberg Technoz

Lika Liku Perjalanan Rupiah 1 Dekade: Asa Terkubur Negeri Adidaya

Azura Yumna Ramadani Purnama
19 October 2024 22:59

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah selama 10 tahun terakhir. Pada September 2014, rupiah menutup perdagangan pasar spot di kisaran Rp12.227/US$. Namun, pada September 2024, mata uang Tanah Air berada di posisi Rp 15.372/US$.

Jadi dalam 10 tahun terakhir, rupiah membukukan pelemahan 25,72%. Di level ASEAN-5, pelemahan rupiah memang lebih baik ketimbang ringgit Malaysia atau peso Filipina yang pada periode yang sama terdepresiasi masing-masing 36,47% dan 28.29%.

Namun depresiasi rupiah jauh lebih dalam dibandingkan baht Thailand (-4,49%) dan dolar Singapura (-3,16%).

Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sempat ada optimisme terkait rupiah. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa saat itu Jokowi merupakan sosok ‘pilihan’ pasar.

Lana Soelistianingsih, yang kala itu masih menjabat sebagai Kepala Ekonom Samuel Sekuritas, bahkan sempat memperkirakan rupiah bisa menguat sampai ke level Rp 10.000/US$.