Artinya token paling berharga di dunia ini hanya berselisih 9% dari harga terbaiknya sepanjang sejarah.
Untuk satu hal, apa yang disebut The Kimchi premium - selisih harga Bitcoin antara bursa Korea Selatan dan global - telah berubah menjadi negatif. Itu adalah tanda aktivitas ritel yang lemah di antara orang Korea.
“Pembalikan ini jarang terjadi, dengan pasar Korea biasanya melihat premi yang substansial karena permintaan ritel yang tinggi dan kontrol modal ketat, menyebabkan premi tetap ada,” tulis Lunde.
Reli baru-baru ini di pasar kripto terjadi setelah Wakil Presiden AS Kamala Harris, kandidat presiden dari Partai Demokrat pada pemilu November lalu, berjanji untuk mendukung kerangka kerja regulasi untuk industri Kripto.
Pernyataan Harris memicu harapan untuk pendekatan regulasi yang lebih ramah terhadap kripto di AS setelah tindakan keras di bawah Presiden Joe Biden. Donald Trump, lawannya, lebih tegas merangkul industri aset digital.
Bitcoin naik sekitar 13% dalam seminggu terakhir di tengah permintaan yang kuat untuk dana yang diperdagangkan (ETF Spot Bitcoin) di bursa AS. Ada pula minat baru dari investor institusional di pasar derivatif.
Investor sepanjang Oktober telah menggelontorkan sekitar US$1,4 miliar ke dalam ETF spot-Bitcoin AS. Di pasar derivatif, jumlah kontrak yang beredar, atau minat terbuka, di pasar berjangka Bitcoin CME Group ada di puncak baru, mencapai 35.949 pada hari Rabu.
Walau persentase posisi beli ritel dalam Bitcoin masih berada pada level rendah, kurang dari 40% dari akun Binance, pergeseran mereka dari posisi jual ke posisi beli dapat menjadi sinyal bearish karena pedagang individu cenderung berada di sisi yang salah dari pasar, menurut Shubh Varma, CEO Hyblock Capital, sebuah platform analitik kripto.
“Jika tren ini mengikuti pola biasanya, kita bisa segera melihat koreksi yang dirancang untuk membuat pedagang ritel lengah sekali lagi,” tambahnya.
(bbn)