Pada April dan Mei, sejumlah emiten juga akan mulai merilis laporan keuangan kuartal I-2023. Secara paralel, sejumlah emiten juga akan melakukan aksi pembagian dividen. Dua katalis ini akan mendongkrak laju pada saham yang memiliki fundamental kuat dan memiliki kinerja yang terus bertumbuh.
Sentimen selanjutnya diprediksikan akan datang dari kinerja industri pengolahan, atau manufaktur dalam negeri. Pada kuartal I-2023 tercatat telah sukses menempati fase ekspansi. Pada kuartal II-2023, kinerjanya diperkirakan akan terus meningkat.
Prompt Manufacturing Index (PMI) pada kuartal I-2023 ada pada level 50,75%. Lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 50,06%. Pada kuartal II-2023, kinerja industri pengolahan diperkirakan kembali meningkat dengan indeks 54,79%.
Demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang terus menguat sepanjang 2023 atau secara year-to-date. Hal ini didukung oleh data fundamental makro ekonomi Indonesia yang terus memperlihatkan optimisme, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke posisi tertinggi. Selain itu, Cadangan Devisa (CADEV) yang semakin kuat.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani merekomendasikan untuk mencermati saham sektor transportasi dan logistik, serta infrastruktur setelah moment Idulfitri. Khususnya, emiten pengelola jalan tol, sektor barang konsumsi, dan telekomunikasi.
“Beberapa faktor pertimbangannya adalah karena mobilitas sosial yang masih cukup padat imbas dari momentum lebaran ini dapat menjadi katalis positif untuk emiten pada sektor transportasi dan logistik. Kemudian, padatnya potensi arus balik pasca libur lebaran akan berdampak positif pada emiten pengelola jalan tol,” papar Chisty, dikutip Selasa (25/4/2023).
Selain sentimen dalam negeri, IHSG diproyeksikan akan terkena imbas sentimen eksternal. Hal ini termasuk, data ekonomi Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data ekonomi terbaru ada indikasi terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.
Para pelaku pasar juga sedang wait and see, menanti pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) pada Mei mendatang. Seiring dengan pada akhir pekan ini, akan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi AS, dan inflasi berdasarkan data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang akan menjadi acuan The Fed dalam menentukan arah kebijakan kedepannya.
(fad/frg)