Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin mengalami penurunan mengalami penurunan 1,2% hingga mencatatkan level US$66.821, meski sesaat kemudian membaik tipis ke kisaran  US$67.191,7 (sekitar Rp1,04 miliar). Penurunan diprediksi hanya sesaat karena Bitcoin bakal melebihi pencapaian terbaiknya dalam waktu dekat.

Hingga Jumat (18/10/2024) pukul 8.05 aset paling berharga tersebut mencatatkan pelemahan 0,7%. Namun dalam pergerakan mingguan Bitcoin masih positif 11,7%.

Eks CEO Bitmex, Arthur Hayes percaya Bitcoin akan bullish dengan dua alasan; pergerakan harga energi dan inflasi. Keduanya disulut oleh meningkatkan tensi geopolitik perang di kawasan Timur Tengah.

Lonjakan Bitcoin akan melebihi dolar AS yang terus membanjiri pasar. Namun Hayes tetap berada pada mode waspada dan memberi pesan pada investor untuk siap menghadapi volatilitas yang tinggi di masa depan.

“Konflik Timur Tengah yang semakin intensif tidak akan menghancurkan infrastruktur fisik penting yang mendukung kripto,” jelas dia, dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (18/10/2024).