“Tahun ini ditargetkan Perseroan kembali membangun 1 unit Hotel Xpress di Rest Area yang rencananya apabila tidak ada kendala, akan bangun di rest area Tol Pejagan-Pemalang KM 260B, Brebes,” paparnya.
Adapun pada 31 Maret 2023, total aset Puri Sentul Permai atau pemilik Kedaton 8 Hotel berhasil tumbuh 72% dibandingkan pada 31 Maret 2022 menjadi Rp 77,8 miliar. Peningkatan total aset ini didukung oleh naiknya kas dan setara kas sebesar Rp 20,91 miliar.
Pertumbuhan juga terjadi pada ekuitas, yang meningkat 121% menjadi Rp 66,18 miliar. Di lain sisi, liabilitas tercatat turun menjadi sebesar Rp 11,6 miliar, yang terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4 miliar, dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 7,6 miliar.
Sekadar informasi, saham KDTN baru saja sukses melantai di Bursa Efek Indonesia dengan tanggal pencatatan pada 9 November 2022. Dan berhasil mengumpulkan dana mencapai Rp 37,5 miliar pada pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan harga perdana Rp 150/saham.
“Sisa dana IPO sampai dengan kuartal I-2023 ini sebesar Rp26 miliar, adapun sejak Desember 2022 Perseroan telah melakukan DP dan termin pembayaran atas pekerjaan pembangunan Hotel Xpress di rest area Tol Cipali KM 166 dan KM 164 sehingga dana IPO berkurang sekitar Rp 4 miliar dibanding sisa dana IPO per 31 Desember 2022,” jelas manajemen.
Puri Sentul Permai Bagi Dividen
Perseroan telah menetapkan pembagian dividen atas raihan laba bersih tahun buku 2022 dengan nilai total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 1,51 miliar.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan telah menetapkan besaran dividen tunai sebesar 60% dari total laba bersih yang dibukukan pada tahun buku 2022 sejumlah Rp 2,53 miliar.
Adapun dividen akan dibayarkan maksimal 30 hari setelah penyampaian Ringkasan Risalah RUPS Tahunan Perseroan.
Selanjutnya, sebesar Rp 506 juta akan disisihkan sebagai cadangan wajib Perseroan. Adapun sisa laba bersih Perseroan sebesar Rp 506 juta atau 20% dari laba bersih akan digunakan sebagai tambahan modal kerja.
(fad)