Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten perhotelan, PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) melaporkan laba bersih pada kuartal I-2023 sebesar Rp 1,21 miliar, melesat 79% dibandingkan dengan kuartal I-2022.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, pendapatan bersih Puri Sentul Permai tumbuh 21% menjadi Rp 7,27 miliar. Adapun masing-masing unit usaha sewa kamar berhasil mencatatkan peningkatan 19% menjadi Rp 5,86 miliar, dan unit usaha makanan dan minuman melesat 30% menjadi Rp 1,4 miliar.
Perseroan juga membukukan pendapatan secara lain-lain yang berasal dari keuntungan pendapatan sewa sebesar Rp 38 juta, dan keuntungan dari pelepasan aset tetap sebesar Rp 3,6 juta. Serta mencetak pendapatan bunga sebesar Rp 280 juta.
Senada dengan peningkatan angka pendapatan bersih, beban langsung KDTN juga meningkat 27% menjadi Rp 3,63 miliar. Dengan demikian Laba Sebelum Pajak tercatat Rp 1,4 miliar. Serta Laba per Saham KDTN mencapai Rp0,97/saham.
Manajemen Puri Sentul Permai menyatakan, Perseroan gencar melakukan marketing dan menggandeng operator hotel yaitu Swissbel International Hotel untuk pengoperasian Hotel Xpress di rest area.
“Tahun ini ditargetkan Perseroan kembali membangun 1 unit Hotel Xpress di Rest Area yang rencananya apabila tidak ada kendala, akan bangun di rest area Tol Pejagan-Pemalang KM 260B, Brebes,” paparnya.
Adapun pada 31 Maret 2023, total aset Puri Sentul Permai atau pemilik Kedaton 8 Hotel berhasil tumbuh 72% dibandingkan pada 31 Maret 2022 menjadi Rp 77,8 miliar. Peningkatan total aset ini didukung oleh naiknya kas dan setara kas sebesar Rp 20,91 miliar.

Pertumbuhan juga terjadi pada ekuitas, yang meningkat 121% menjadi Rp 66,18 miliar. Di lain sisi, liabilitas tercatat turun menjadi sebesar Rp 11,6 miliar, yang terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4 miliar, dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 7,6 miliar.
Sekadar informasi, saham KDTN baru saja sukses melantai di Bursa Efek Indonesia dengan tanggal pencatatan pada 9 November 2022. Dan berhasil mengumpulkan dana mencapai Rp 37,5 miliar pada pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan harga perdana Rp 150/saham.
“Sisa dana IPO sampai dengan kuartal I-2023 ini sebesar Rp26 miliar, adapun sejak Desember 2022 Perseroan telah melakukan DP dan termin pembayaran atas pekerjaan pembangunan Hotel Xpress di rest area Tol Cipali KM 166 dan KM 164 sehingga dana IPO berkurang sekitar Rp 4 miliar dibanding sisa dana IPO per 31 Desember 2022,” jelas manajemen.
Puri Sentul Permai Bagi Dividen
Perseroan telah menetapkan pembagian dividen atas raihan laba bersih tahun buku 2022 dengan nilai total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 1,51 miliar.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan telah menetapkan besaran dividen tunai sebesar 60% dari total laba bersih yang dibukukan pada tahun buku 2022 sejumlah Rp 2,53 miliar.
Adapun dividen akan dibayarkan maksimal 30 hari setelah penyampaian Ringkasan Risalah RUPS Tahunan Perseroan.
Selanjutnya, sebesar Rp 506 juta akan disisihkan sebagai cadangan wajib Perseroan. Adapun sisa laba bersih Perseroan sebesar Rp 506 juta atau 20% dari laba bersih akan digunakan sebagai tambahan modal kerja.
(fad)