Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Daya Beli Lambat Jadi Alasan Relaksasi DP 0% Rumah & KKB

Azura Yumna Ramadani Purnama
17 October 2024 16:10

Seorang pedagang menjual minuman dingin saat suhu tinggi di Bangkok, Thailand, Minggu (28/4/2024). (Andre Malerba/Bloomberg)
Seorang pedagang menjual minuman dingin saat suhu tinggi di Bangkok, Thailand, Minggu (28/4/2024). (Andre Malerba/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai perpanjangan kebijakan relaksasi loan to value/financing to value (LTV/FTV) untuk kredit atau pembiayaan properti maksimal 100% dan uang muka Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 0% merupakan upaya regulator menopang pelambatan daya beli masyarakat.

Ekonom dan Pengamat Perbankan Universitas Binus Doddy Ariefianto menyebut bahwa deflasi yang terjadi selama lima bulan beruntun di tengah naiknya angka Pemutusan Hak Kerja (PHK), menjadi salah satu tanda daya beli menurun.

“Makanya arah tone kebijakan lebih ke relaksasi fiskal begitu, kebijakan moneter biasanya mengikuti, prinsip sinergitas. Kalau bisa Bank Sentral akan mendukung, kan tujuannya perekonomian,” ucap Doddy ketika dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (17/10/2024).

Seperti diketahui pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengeluarkan kebijakan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sektor properti atau PPN Ditanggung Pemerintah sektor perumahan.

Menurut Doddy, tindakan yang ditempuh BI merelaksasi ketentuan DP 0% untuk perumahan dan KKB bertujuan menyambut insentif fiskal yang diberi pemerintah tersebut.