Kedua, yakni setinggi-tingginya sebesar 107,5% dari hasil penilai independen yang sesuai dengan batasan kewajaran berdasarkan POJK 35/2020 tersebut.
"Sehingga, nilai rencana transaksi secara keseluruhan serendah-rendahnya adalah sebesar US$2,44 miliar (Rp37,9 triliun, atau setara dengan 31,8% dari total ekuitas perseroan dan setinggi-tingginya adalah sebesar US$2,62 miliar (Rp40,76 triliun) atau setara 34,1% dari total ekuitas perseroan."
Saham AAI nanti akan dijual melalui skema penawaran umum pemegang saham (PUPS). Pihak yang bertransaksi tersebut adalah pemegang saham yang terdaftar dan tercatat berdasarkan prospektus yang akan diumumkan kemudian.
Usai penawaran tersebut, kepemilikan saham ADRO terhadap AAI akan terdilusi menjadi 90% dari sebelumnya yang sebanyak 99,9999%dari seluruh modal ditempatkan dan disetor AAI.
Melalui dividen
Di sisi lain, manajemen ADRO juga telah memastikan ada pertimbangan pembagian dividen kepada para pemegang saham untuk membeli saham AAI.
"Perseroan mempertimbangkan untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal pencatatan yang jatuh pada 8 hari kerja setelah RUPS yang menyetujui pembagian dividen tunai tersebut," ungkap manajemen.
Nantinya, para pemegang saham berdasarkan pilihannya dapat menggunakan dividen tunai tersebut untuk membantu mendanai partisipasi para pemegang saham perseroan dalam rencana transaksi sesuai dengan ketentuan RUPS yang diagendakan dikemudian hari.
Dalam pemisahan unit AAI tersebut, ADRO akan melaksanakan RUPSLB pada esok, 18 Oktober 2024. Pelaksanaan RUPSLB tersebut akan diselenggarakan pada hari Jumat, 18 Oktober 2024, pukul 10:00 WIB, berlokasi di Cyber 2 Tower lantai 26, Jl. H.R Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Jakarta Selatan.
(ibn/dhf)