Logo Bloomberg Technoz

Harga bijih besi telah menguat dari level terendah dua tahun di bawah US$90 pada akhir September menjadi di atas US$110. Namun, harganya telah memudar karena serangkaian pengarahan China soal kebijakan ekonomi gagal memenuhi ekspektasi pasar.

Ekonomi China masih tertekan, pertumbuhan kuartal ketiganya kemungkinan akan berada di laju terlemahnya dalam enam kuartal, menurut survei Bloomberg.

Para investor menaruh harapan yang terlalu tinggi terhadap pengumuman stimulus pemerintah China, ujar Han Jing, analis dari SDIC Esssence Futures Co, melalui sambungan telepon. Telah terjadi pergeseran yang jelas dalam kebijakan China, tetapi skala dan lajunya akan menjadi lebih jelas secara bertahap.

Harga bijih besi turun lebih dari seperempat tahun ini, dan tekanan tidak hanya berasal dari permintaan China yang melemah. Pasokan yang relatif kuat telah ditekankan oleh perhitungan produksi kuartalan dari tiga penambang besar minggu ini. Vale SA dari Brasil mendorong produksinya ke level tertinggi sejak 2018.

(bbn)

No more pages