Usai mengurangi karyawan, perusahaan berusaha mengurangi portofolionya di bisnis hiburan umum dan memprioritaskan bisnis waralaba dan merek terkenal. Sementara Disney Entertainment, rumah bagi bisnis film dan TV perusahaan yang tidak terkait dengan olahraga, menjadi fokus pengurangan.
Pemotongan terjadi di semua divisi Disney, termasuk di kantor pusat perusahaan di Burbank, California, hingga Connecticut, tempat jaringan olahraga ESPN berbasis.
Pada hari Senin, kantor berita olahraga ESPN mulai memberi tahu karyawan yang dipecat. Putaran PHK kali ini akan fokus pada karyawan jaringan olahraga di belakang layar, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Sekitar pertengahan tahun, ESPN akan memangkas tenaga penyiar, dengan kemungkinan campuran PHK dan pengurangan gaji terhadap karyawan yang masih ada.
Harga saham Disney hanya sedikit berubah pada $99,22 pada perdagangan pukul 11:12 di New York. Harga sahamnya justru naik 14% tahun ini hingga penutupan pada 21 April.
Kendati demikian pekerja paruh waktu di taman hiburan Disney tidak akan terpengaruh dari rencana PHK tesrebut, kata perusahaan itu. PHK putaran ketiga rencananya akan dilakukan sebelum awal musim panas.
Disney berlomba untuk mengekang kerugian pada layanan streaming Disney+ andalannya, yang memulai debutnya pada tahun 2019. Perhatian Wall Street sejak saat itu telah beralih dari pertumbuhan pelanggan ke biaya operasi platform video online yang mengejutkan.
Iger kembali memimpin Disney pada bulan November setelah perusahaan tersebut mengungkapkan kerugian triwulanan sebesar $1,47 miliar dari streaming, termasuk ESPN+ dan saham pengendalinya di Hulu.
(bbn)