Logo Bloomberg Technoz

Saham-saham barang baku, saham keuangan, dan saham teknologi jadi yang tertinggi penguatannya hari ini, melesat dengan kenaikan 1,38%, 1,03%, dan 0,98% secara masing-masing. Disusul oleh saham properti yang terbang 0,85% dan saham transportasi menguat 0,82%.

Adapun saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Cipta Perdana Lancar Tbk (DNAR) yang melesat 34,6%, PT Trisula Textile Industries Tbk (PICO) melonjak 31,5%, dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (GSMF) melejit 26,9%

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Green Power Group Tbk (MAPB) yang jatuh 7,79%, PT Megapolitan Developments Tbk (ABBA) ambruk 7,50%, dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (MARI) anjlok 7,46%.

Pada perdagangan Kamis siang hari, IHSG (Indonesia) dan Strait Times (Singapore), memimpin penguatan dengan melesat 1,16% dan 1,12%.

Disusul oleh, SETI (Thailand), KLCI (Malaysia), TW Weighted Index (Taiwan), dan PSEI (Filipina), yang masing-masing berhasil menguat 0,69%, 0,30%, 0,19%, dan 0,12%.

Bursa Saham Asia lainnya justru menapaki jalur negatif, i.a CSI 300 (China), Shanghai Composite (China), NIKKEI 225 (Tokyo), Hang Seng (Hong Kong), Shenzhen Comp. (China), TOPIX (Jepang), dan KOSPI (Korea Selatan), ambles di zona merah dengan melemah masing-masing 0,66%, 0,59%, 0,58%, 0,43%, 0,40%, 0,11%, dan 0,04%.

Sentimen Stimulus China

Berseberangannya IHSG dengan Bursa Saham Asia imbas tersulut pernyataan terbaru dari Menteri Perumahan China, juga pejabat lainnya dalam jumpa pers hari ini Kamis.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, China akan melipatgandakan kuota pinjamannya untuk proyek-proyek properti yang masuk dalam "Daftar Putih" mencapai 4 triliun yuan (Rp8.720 triliun).

Pemerintah akan meningkatkan kuota kreditnya dari 2,23 triliun yuan yang telah disalurkan pada 16 Oktober, sebagai bagian dari paket kebijakan yang diumumkan Menteri Perumahan Ni Hong.

Langkah-langkah tersebut sejatinya gagal memenuhi ekspektasi pasar. “Para pembuat kebijakan mengambil sikap yang lebih pragmatis terhadap sektor properti,” kata Bruce Pang, Ekonom Greater China di Jones Lang LaSalle Inc.

Ni Hong mengatakan, pasar perumahan China mulai menemukan titik terendahnya dan Pemerintah yakin dapat menghentikan kelesuan di pasar real estat.

China juga mempertimbangkan, akan mengizinkan bank untuk menerbitkan pinjaman guna membeli tanah kosong, dan meningkatkan bantuan perumahan yang terjangkau bagi keluarga dengan dua anak atau lebih.

Pengumuman hari ini menyusul serangkaian kebijakan Pemerintah sebelumnya untuk membantu ekonomi terbesar kedua di dunia ini mencapai target pertumbuhan 5% tahun ini.

Harga rumah bekas di China turun di 70 kota yang disurvei tahun ini. (Bloomberg)

Pada September kemarin, China meluncurkan paket untuk menopang pasar properti yang lesu, termasuk memangkas biaya pinjaman hingga US$5,3 triliun dalam bentuk kredit perumahan dan melonggarkan aturan pembelian rumah kedua.

“Beijing sedang mengalami kemajuan dalam merestrukturisasi utang dan menghidupkan kembali kepercayaan swasta, reflasi dan penyeimbangan kembali dengan stimulus konsumsi diperkirakan akan berjalan lambat dan tidak mulus,” mengutip catatan Ekonom Morgan Stanley, termasuk Robin Xing.

Agenda penting berikutnya adalah pertemuan badan legislatif tertinggi China—Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional—di penghujung bulan ini atau awal November karena Anggaran Fiskal Tambahan atau kuota Obligasi akan memerlukan persetujuan mereka.

(fad)

No more pages