Dari segi biaya, tahu juga lebih terjangkau. Tomioka biasanya membeli 14 ons tahu organik dengan harga sekitar US$ 2 hingga US$ 3, yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga daging atau unggas dengan jumlah yang sama. Ia menambahkan, jika seseorang mengganti satu atau dua kali makan daging sapi dengan tahu setiap minggunya, selain merasa lebih sehat, mereka juga dapat menghemat uang dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Tahu: Lezat dan Serbaguna
Selain kaya akan nutrisi dan ramah lingkungan, tahu juga sangat serbaguna dalam hal kuliner. Teksturnya yang lembut dan netral memungkinkannya dipadukan dengan berbagai rasa dan dimasak dalam berbagai cara. Tahu dapat diolah menjadi hidangan seperti gorengan, sup, salad, hingga es krim.
Sebagai ahli gizi dan instruktur memasak, Tomioka terus bereksperimen dengan resep-resep baru berbahan dasar tahu. Salah satu hidangan favoritnya adalah sup miso tahu yang ia padukan dengan sayuran musiman, rumput laut, jahe, dan goji berry. Hidangan ini sering ia sajikan bersama nasi multigrain, natto, dan nukazuke (acar Jepang). Ia percaya bahwa dengan memasukkan tahu ke dalam menu sehari-hari, anda bisa menikmati makanan yang lezat, bergizi, dan menyehatkan.
Michiko Tomioka menggambarkan tahu sebagai "sahabat terbaik" dalam menjaga kesehatan dan kebahagiaan. Melihat manfaat kesehatannya, kelezatan, serta kontribusinya dalam menjaga kelestarian lingkungan, tidak heran jika tahu menjadi salah satu makanan pokok warga Jepang yang terkenal dengan umur panjangnya. Tomioka berharap bahwa semakin banyak orang yang terinspirasi untuk memasukkan tahu ke dalam pola makan sehari-hari mereka, sehingga mereka juga bisa merasakan manfaat luar biasa dari makanan sederhana ini.
Dengan memasukkan tahu dalam menu makanan sehari-hari, anda tidak hanya memperbaiki kualitas hidup tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan kesehatan tubuh.
(seo)
