Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Bongkar Alasan Hilirisasi Tambang Didominasi Pekerja Asing

Dovana Hasiana
17 October 2024 12:20

Suasana Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, Minggu (9/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Suasana Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, Minggu (9/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadali mengakui pada periode awal percepatan pembangunan hilirisasi sektor industri pertambangan di Indonesia, tenaga kerja asing (TKA) memang lebih banyak masuk dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia. 

Menurutnya, hal ini juga berkaitan dengan sistem kontrak atau investasi untuk proyek-proyek penghiliran di Tanah Air. 

Bahlil menggarisbawahi investasi yang digelontorkan mencapai puluhan triliun hingga ratusan triliun rupiah untuk sektor hilirisasi di Indonesia. Di sisi lain, pemerintah juga mendorong agar terdapat percepatan dalam pembangunan tersebut. 

“Katakanlah China membangun pabrik smelter itu 18 bulan mereka selesai, kalau kita [Indonesia] bangun, dengan tidak mengurangi rasa hormat, faktanya memang lebih dari itu, ada 2,5 tahun, ada 3 tahun,” ujar Bahlil dalam agenda Sidang Terbuka Promosi Doktor di Universitas Indonesia, dikutip Kamis (17/10/2024).

Sambutan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Senin (19/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sekadar catatan, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pabrik pemurnian atau smelter menembus Rp114,1 triliun.