Logo Bloomberg Technoz

“Ditahannya BI rate diharapkan dapat mencegah atau menahan posisi Rupiah ke depannya tidak semakin melemah meskipun ada ekspektasi the Fed bakal menaikkan Fed Rate masing-masing sebesar 25bps pada pertemuan November dan Desember mendatang,” kata Ryan dalam keterangan resminya.

Adapun, terkait pertumbuhan kredit, Hosianna menilai BI masih akan menerapkan kebijakan makroprudensial yang longgar, dengan fokus pada sektor-sektor prioritas seperti UMKM dan ekonomi hijau.

Sependapat, Ryan juga memandang BI tidak mengubah stance kebijakan moneternya tetap pro-stability dengan memberikan ruang bagi perekonomian melalui kebijakan makroprudensial yang cenderung tetap pro pertumbuhan.

Lebih lanjut, Hosianna menyatakan kedepannya dengan inflasi yang terkendali BI masih melihat adanya ruang untuk menurunkan suku bunga acuan.

“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sambil memantau stabilitas rupiah untuk mengantisipasi arah suku bunga The Fed dan pergerakan DXY,” terang Hosianna.

Seperti diketahui, BI memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%. Pengumuman ini merupakan hasil RDG BI edisi Oktober 2024.

"Suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

(azr/roy)

No more pages