Selain subsidi, Wijayanto menekankan perlunya langkah-langkah strategis lain dari pemerintah untuk memperkuat industri mobil listrik, terutama dalam meningkatkan ekspor.
Dia menggarisbawahi tiga hal krusial yang pemerintah perlu lakukan. Pertama, pemerintah harus membuka pasar ekspor dengan menandatangani perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) dengan negara-negara potensial.
"Selama ini kita agak kedodoran disini, tertinggal dari negara tetangga," kata Wijayanto.
Kedua, pemerintah perlu memastikan rantai pasok industri mobil listrik berjalan efisien dengan menghindari pajak berganda dan regulasi yang tumpang tindih. Ketiga, pemerintah perlu mendorong investasi infrastruktur terkait mobil listrik, seperti pembangunan stasiun pengisian daya.
Di lain sisi, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi memaparkan bahwa ekspor motor listrik asal Indonesia sudah masuk ke negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Kamboja.
Untuk memacu ekspor motor listrik secara masif, beberapa produsen motor listrik Indonesia sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan beberapa negara mitra.
Beberapa perusahaan yang terlibat dalam perjanjian ini termasuk United E-Motor yang bekerja sama dengan Malaysia dan PT KK Brothers Energi yang berencana mengekspor ke Kamboja.
"[Kita] baru MOU lah, belum realisasi, karena mungkin lagi mau memenuhi persyaratan-syaratan yang ditentukan negara mereka [tujuan impor]," jelasnya saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (16/10/2024).
Untuk diketahui, kuota subsidi motor listrik untuk 2024 telah terserap semua. Berdasarkan data Sisapira, sisa alokasi anggaran habis terpakai. Sepanjang Januari hingga September 2024, subsidi motor listrik yang tersalurkan untuk 30.607 unit kendaraan yang diberikan oleh pemerintah melalui produsen atau dealer.
Jumlah sepeda motor yang sudah diterima oleh masyarakat ada sebanyak 60.857 unit pada tahun ini. Dengan demikian, secara keseluruhan total unit motor listrik yang telah tersalurkan kepada masyarakat sejak 2023 adalah 72.389 unit.
Pada kesempatan lain, Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran, Anggawira meyakini subsidi molis memiliki potensi besar dalam mempercepat transisi energi dan mendukung industri otomotif dalam negeri, termasuk memperkuat ekspor kendaraan listrik.
Namun, dirinya tetap menekankan bahwa pemerintahan baru Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap efektivitas program subsidi molis yang sudah berjalan.
"Jika memang terbukti memberikan dampak positif baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi, besar kemungkinan kebijakan tersebut akan dilanjutkan, dengan mungkin beberapa penyesuaian agar lebih tepat sasaran dan efisien," kata Anggawira ketika dihubungi, Rabu (16/10/2024).
Dia menambahkan bahwa perluasan ekspor motor listrik akan menjadi salah satu fokus utama dalam rangka meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
(prc/wdh)