Logo Bloomberg Technoz

Subsidi Motor Listrik Dinilai Perlu Lanjut Sampai RI Bisa Ekspor

Pramesti Regita Cindy
17 October 2024 11:50

Perakitan motor listrik Alva di Alva Manufacturing Facility, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Perakitan motor listrik Alva di Alva Manufacturing Facility, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin berpandangan bahwa kebijakan insentif pembelian atau program subsidi motor listrik (molis) masih patut diperpanjang, sampai dengan industri tersebut menguat dan sanggup berekspansi ke pasar ekspor. 

Akan tetapi, dia menggarisbawahi subsidi motor listrik ke depannya harus disertai dengan target yang jelas guna memperkuat daya saing ekosistem industri, bukan sekadar memberikan "cek kosong."

"Harus ada target yang jelas dalam memperkuat daya saing ekosistem industri [motor listrik]. Kita punya peluang kuat di sektor molis ini. Misalnya, secara gradual ada target [kenaikan] local content, target sales di pasar ekspor, target jumlah [serapan] karyawan, dan target anggaran research and development," kata Wijayanto saat dihubungi, Kamis (17/10/2024).

Target-target tersebut, lanjutnya, dapat dijadikan indikator kesuksesaan program subsidi molis. Dengan demikian, jika target-target tersebut tidak tercapai, subsidi harus dicabut untuk mencegah potensi penerimaan negara hilang tanpa adanya perkembangan nyata dalam industri.

Calon pembeli mencoba motor listrik yang dijual di dealer Alva, Jakarta, Senin (13/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristoanto)

3 Strategi Ekspor