Logo Bloomberg Technoz

Namun, perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 82,7. Sudah di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, ada kemungkinan harga emas akan terpeleset. Cermati pivot point di US$ 2.672/troy ons. Dari situ, target support di kisaran USR 2.664-2.648/troy ons bisa terkonfirmasi.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.686/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.699/troy ons boleh menjadi target selanjutnya.

Arah Suku Bunga

Ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menjadi faktor pendorong harga emas. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November mencapai 90,7%. Jauh meningkat ketimbang sepekan lalu yaitu 80,3%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

“Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 bps oleh The Fed makin mantap. Inflasi yang melemah di Inggris dan Uni Eropa juga meningkatkan harapan bahwa ECB (bank sentral Uni Eropa) dan BoE (bank sentral Inggris) ikut melonggarkan kebijakan moneter. Ini ampuh mengangkat harga emas.

“Bahkan ada peluang harga emas bisa mendekati US$ 3.000/troy ons. Ini mungkin target pada kuartal I-2025,” papar Peter Grant, Vice President di Zaner Metals, seperti diwartakan Bloomberg News.

(aji)

No more pages