Saham LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE naik 0,3% ke €903.70 at 10:43 pada Senin (24/4/2023), membuat valuasi perusahaan menjadi €454 miliar atau setara US$ 500 miliar.
Saat ini, secara paradoks, kekhawatiran terhadap resesi mengangkat nilai LVMH dalam dolar. Bulan ini, Euro melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari setahun seiring merosotnya dolar yang didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar bahwa memburuknya ekonomi AS akan memicu Federal Reserve untuk memangkas suku bunga tahun ini.
Para analis juga telah meningkatkan targetnya pada saham LVMH di tengah kenaikan tajam. Mereka menilai masih terdapat ruang untuk naik lebih jauh karena 30 dari 36 analis yang dilacak oleh Bloomberg memiliki peringkat buy-equivalent.
Ashley Wallace dari Bank of America Corp. memproyeksikan saham LVMH akan mencapai €1,000 tahun depan.
“LVMH terlalu murang mengingat daya tarik sektor barang mewah, portofolio merek yang kuat, serta eksekusi terbaik di kelasnya,” tulis Wallace dalam sebuat laporan pada 13 April lalu.
Capaian US$ 500 miliar telah dipersiapkan selama beberapa dekade. Arnault, chairman dan CEO LVMH, terjun dalam industri barang mewah pada 1984 dengan mengambil alih Boussac Saint-Freres yaitu sebuah grup tekstil yang bangkrut milik Christian Dior.
Ia memutar sebagian besar bisnis perusahaan dan membeli saham pengendali LVMH di mana dua perusahaan utamanya Louis Vuitton dan Moet Hennessy telah bergabung pada 1987.
Selama tiga dekade berikutnya, melalui lusinan akuisisi, Arnault menjadikan LVMH sebagai raksasa kemewahan yang menjual segala sesuatu, mulai dari minuman beralkohol, barang-barang kulit dan perhiasan melalui lebih dari 5.600 toko di seluruh dunia. Arnault dengan cepat menyadari bahwa China akan menjadi pasar utama dengan membuka toko Louis Vuitton di Beijing pada 1992.
Arnault (74) dan keluarganya memiliki 48% saham LVMH dan telah mempersiapkan agar perusahaan tetap berada di bawah kontrol keluarga untuk beberapa dekade ke depan.
Perusahaan konglomerat dengan 75 merek yang berkisar antara Dom Perignon, Givenchy, dan Tiffany & Co. menjadi tempat latihan bagi para desainer ambisius seperti Marc Jacobs, mendiang Virgil Abloh di Louis Vuitton, Raf Simons di Christian Dior, dan Phoebe Philo di Celine. Mereka memberikan unsur kebaruan pada merek-merek tersebut agar tetap relevan bagi konsumen muda.
Pada Februari, Louis Vuitton menunjuk musisi dan pengusaha pakaian Pharrell Williams sebagai desainer merek pakaian pria, mengisi peran yang sebelumnya dipegang oleh Abloh yang meninggal pada 2021. Williams akan menampilkan koleksi pertamanya pada Juni mendatang selama Paris Fashion Week.
Baru-baru ini, Arnault mendapat kecaman akibat campur tangannya dalam kepemilikan media.
Penolakan Perancis
Kinerja kuat LVMH telah mendorong Arnault menjadi orang terkaya di dunia bahkan melewati Elon Musk dan Jeff Bezos. Namun, hal tersebut juga memicu aksi protes di negara asalnya.
Pada 13 April, para pengunjuk rasa menyerbu kantor pusat LVMH di Avenue Montaigne. Anggota serikat menyuarakan kemarahan mereka terhadap rencana Presiden Emmanuel Macron untuk menaikkan usia pensiun minimum dan mendesak agar setiap kekurangan di sistem pensiun harus diselesaikan dengan menaikkan pajak pada usaha seperti raksasa kemewahan tersebut.
Meskipun demikian, tidak ada tanda bahwa Arnault akan mundur dalam waktu dekat. Tahun lalu, LVMH menaikkan batas usia bagi CEO yang memungkinkan Arnault untuk tetap memimpin hingga usia 80 tahun. Selain itu, ia telah menyiapkan dasar untuk suksesinya melalui perusahaan induk baru.
(bbn)