WSKT juga masih memiliki pendapatan dari segmen properti sebesar Rp133,5 miliar, penjualan infrastruktur Rp51,99 miliar, hotel dan sewa gedung-peralatan masing-masing Rp79,87 miliar dan Rp8,52 miliar.
Turunnya pendapatan tersebut juga turut membuat beban pokok pendapatan susut menjadi Rp5,75 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp7,04 triliun. Alhasil, laba bruto tersisa sebesar Rp1,03 triliun.
Setelah diakumulasi dari pos beban dan penghasilan lainnya, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp3,00 triliun, membengkak hampir 6% yoy.
Sementara itu, Waskita mencatatkan total aset hingga September 2024 sebesar Rp88,67 triliun, menurun dari posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp95,59 triliun. Jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat Rp80,58 triliun dan Rp8,09 triliun.
(ibn/dhf)