Logo Bloomberg Technoz

Nyaris 36%, BI sebut QRIS Paling Banyak Digunakan Pedagang Eceran

Azura Yumna Ramadani Purnama
16 October 2024 20:20

Daftar Negara yang Bisa Gunakan QRIS untuk Belanja (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Daftar Negara yang Bisa Gunakan QRIS untuk Belanja (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan angka merchant QRIS paling tinggi adalah pedagang eceran yang bergerak di sektor makanan-minuman. Jumlahnya mencapai 35,9% dari total merchant QRIS.

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyebut, sektor usaha sebagai pengguna QRIS terbesar kedua adalah sektor restoran-hotel, dengan persentase pengguna 16,93% dari total merchant QRIS.

“Lalu rumah tangga lain lain, jadi ada pedagang salon kecantikan, periklanan, komunikasi. Itu besar sekali,” ucap Filianingsih dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur Oktober 2024, Rabu (16/10/2024).

Dalam kaitan itu, Fili melaporkan volume transaksi QRIS per September 2024 mencapai 4,08 miliar transaksi dan telah mencapai 163,6% dari target yang ditetapkan. Ia menyebut, target transaksi QRIS pada tahun ini sebesar 2,5 miliar transaksi.

Dari sisi pengguna, pada awalnya ditargetkan mencapai 55 juta pengguna namun saat ini telah mencapai 82% dari target yakni mencapai 53,3 juta pelanggan.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo melaporkan transaksi QRIS melonjak sebesar 209,61% secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan jumlah pengguna sebesar 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta.

Di sisi lain, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/Debit justru merosot 8,59% (yoy), meski jumlahnya masih tinggi, yakni sebanyak 1,73 miliar transaksi.

"Transaksi kartu kredit tumbuh 14,84% (yoy) mencapai 116,97 juta transaksi," ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (16/10/2024).

Secara total, transaksi digital banking tercatat 5,66 miliar transaksi atau tumbuh sebesar 34,43% (yoy), sementara transaksi uang elektronik tumbuh 29,11% (yoy) mencapai 4 miliar transaksi.

Sementara itu, dari pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan tumbuh 9,96% (yoy) menjadi Rp 1.057 triliun.

Dari sisi nilai besar, transaksi BI-RTGS meningkat 16,0% (yoy) sehingga mencapai Rp 45.252 triliun. Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST melonjak 61,10% (yoy) mencapai 924,89 juta transaksi.