Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) menerangkan kronologi peristiwa kebakaran—yang terjadi di fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter milik perseroan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (14/10/2024). 

VP Corporate Communications PTFI Katri Krisnati, menjelaskan kebakaran di smelter tersebut terjadi pada Senin (14/10/2024), sekitar pukul 17.35 WIB, ketika tim PTFI sedang bersiap memasukkan konsentrat ke dalam furnace (alat tungku pemanas) dan melakukan pengecekan rutin. Dalam proses tersebut, ditemukan fan yang tidak berfungsi, dan api kecil mulai terlihat. 

"Tim segera melakukan pemeriksaan, namun api semakin membesar dan menyebabkan ledakan, sehingga semua karyawan dievakuasi dari area tersebut," jelas Katri ketika dihubungi, Rabu (16/10/2024). 

Tim Tanggap Darurat PTFI segera diaktifkan dan bersama pemadam kebakaran internal PTFI, mereka merespons kejadian ini. Tim keamanan dan keselamatan melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada karyawan yang terjebak di lokasi.

Karena kebakaran semakin membesar, bantuan tambahan dari Pemadam Kebakaran Surabaya, Petrokimia Gresik, dan kawasan industri Maspion dikerahkan. 

Adapun api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.30 WIB, dan proses pendinginan dilakukan untuk memastikan kondisi aman.

Saat ini, investigasi lebih lanjut, ungkap Katri sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini dan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya oleh PTFI.

"Saat ini produksi smelter PTFI dihentikan sementara untuk investigasi dan asesmen secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian ESDM dan Kepolisian. Kami juga akan mengevaluasi dampak terhadap rencana ramp-up produksi," pungkasnya. 

Sekadar catatan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum lama ini meresmikan produksi dari smelter katoda tembaga milik Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur, pada Senin (23/9/2024). Namun, smelter tersebut memang belum beroperasi secara penuh.

Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan smelter katoda tembaga terbaru di Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp56 triliun tersebut baru akan berproduksi 100% pada Januari 2025, sedikit di belakang tenggat awal pada Desember 2024.

Dalam kapasitas penuh, Tony mengatakan, smelter katoda tembaga tersebut bakal menghasilkan 900.000 ton hingga 1 juta ton katoda, bergantung pada kadar tembaga yang diolah.

"Nanti mulai Januari akan 100% dimurnikan di dalam negeri. 100% yang akan menghasilkan tembaga kira-kira 900.000 ton sampai 1 juta ton tergantung kadar tambang. Hasilnya 99,9% furnace of copper, furnace of gold, furnace of silver," ujar Tony dalam agenda BNI Investor Daily Summit 2024.

Dalam sebuah kesempatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan produksi smelter milik PTFI memang tidak bisa serta-merta langsung 100%.

"Kan kemarin baru commercial operation date [COD], pabriknya tidak bisa ditekan 100%. Kalau dipaksa, meledak itu pabrik," ujar Bahlil saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, akhir pekan lalu.

(prc/spt)

No more pages