Logo Bloomberg Technoz

Pertumbuhan kredit perbankan ke sektor padat karya dinilai belum sebesar penyaluran kredit ke sektor-sektor ekonomi prioritas, yang sebelumnya masuk kedalam kategori insentif KLM.

“Jadi ini kita menggeser pada sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja,” ucap Juda.

Doni menjelaskan, per September 2024 kredit perbankan tumbuh 10.85% (yoy) yang didorong oleh pertumbuhan kredit pertambangan 26,7% )yoy), Listrik Gas dan Air 15,9% (yoy), pengangkutan,telekomunikasi, dan sektor lainnya tumbuh 17,5%, hingga jasa dunia usaha tumbuh 16% (yoy).

“Jadi mesin dari pertumbuhan kredit hingga bulan September itu lebih banyak memang sektor-sektor yang bersifat padat modal atau capital insentif seperti pertambangan dan sebagainya,” ujar Juda.

Sebagai informasi, hingga minggu kedua Oktober 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp256,5 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan insentif KLM telah disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp119 triliun, bank umum swasta nasional sebesar Rp110,2 triliun, bank pembangunan daerah sebesar Rp24,6 triliun, dan kantor cabang bank asing sebesar Rp2,7 triliun.

"Insentif KLM tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu hilirisasi minerba dan pangan, UMKM, sektor otomotif, perdagangan dan listrik, gas dan air (LGA), serta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (16/10/2024).

Ke depan, penguatan KLM dilakukan untuk mendorong peningkatan kredit pada sektor usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja, serta sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Ini termasuk kelas menengah bawah, segmen UMKM dan Ultra Mikro (UMi) serta sektor hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian," kata Perry.

(azr/lav)

No more pages