Logo Bloomberg Technoz

Ini Alasan BI Alihkan Insentif Likuiditas ke Sektor Padat Karya

Azura Yumna Ramadani Purnama
16 October 2024 21:00

Karyawan menghitung uang rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan mengarahkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendorong kredit perbankan di sektor usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja atau industri padat karya.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyatakan kebijakan tersebut diklaim efektif meningkatkan penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas pendukung pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan kredit perbankan pada sektor-sektor padat karya juga dianggap belum tumbuh maksimal, pasalnya hingga September lalu pertumbuhannya masih mencatatkan satu digit.

“Inilah yang Pak Gubernur sampaikan, ini semua sudah diberikan insentif sebelumnya sehingga kita sekarang ini memprioritaskan pada sektor-sektor yang labour insentif atau padat karya,” tutur Juda dalam dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur Oktober 2024, Rabu (16/10/2024).

Terkait itu, Doni melaporkan pertumbuhan kredit ke sektor padat karya seperti pertanian masih tumbuh 7,4% (year on year/yoy) per September 2024. Berikutnya, sektor pengolahan juga masih tumbuh 7,22% (yoy). Sementara perdagangan baru tumbuh 8,4% (yoy).