Bloomberg - Aksi jual massal alias sell-off di bursa saham China semakin parah. Investor memandang negatif risiko ekonomi dan geopolitik, dan pemodal asing mempercepat eksodus mereka.

Indeks MSCI China merosot hingga 2% hari ini, menuju koreksi 6 hari beruntun yang jika terwujud akan menjadi rantai terpanjang sejak Oktober. Investor asing melakukan jual bersih di bursa saham domestik China untuk 3 hari beruntun, sementara imbal hasil (yield) obligasi turun.

Investor terus melihat risiko geopolitik sebagai faktor utama, dengan Amerika Serikat (AS) berencana untuk membatasi investasi dari China. Konsumsi domestik memang masih terjaga, dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi 4,5% pada kuartal I-2023. Namun bukan berarti risiko sudah pergi.

“Investor cemas dengan keberlanjutan pemulihan di China dengan menggarisbawahi tensi geopolitik,” kata Raymond Wong, Strategist di Saxo Markets HK Ltd.

Indeks Hang Seng China Enterprises, yang berisi emiten-emiten China di bursa Hong Kong, anjlok lebih dari 5% bulan ini. Kondisi yang jauh berbeda ketimbang awal tahun kala indeks ini mengalami reli seiring pencabutan kebijakan Zero Covid-19 di China.